"Bung, ... saya salah bicara ya? maaf saya tidak bermaksud membuka kenangan atau luka lama." Beliau tetap diam.
~~~~
Ooops ...
Saya yang salah, ini kan wawancara 'imajiner, ternyata saya yang diam, berhenti memerankan pribadi yang diwawancarai.Â
Saya sadar, wawancara imajiner mulai lagi.
"Kamu ajukan 2 pertanyaan, akan aku jawab dengan 2 jawaban juga." jawab Beliau.
"Jawaban pertama, ...
Semua ada didalam benakmu, kamu selami apa yang ada didalam hati dan pikiranmu.
Bagaimana seorang pejuang, hasil perjuangan dengan taruhan jiwa raga dan nyawa, akhirnya di rusak sendiri oleh generasi penerusnya.
'Sakit'Â
Satu kata itu sudah mewakili semuanya." adhoooooooh ... ! dada saya pedih bagai di tusuk belati oleh saudara sendiri.
Dan, ... hati saya, bagai disayat sembilu, perih.
Bung Karno diam lagi.
Kali ini beliau memang diam sejenak.
"Jawaban kedua, ...
Presidenmu yang sekarang, ... siapa tadi namanya? oya Joko Widodo, yang pasti dia pernah jadi pemuda." jawab beliau, diplomatis.