~~~
Gambar diatas, siang tadi baru aku buat foto mesin ketik jadul yang aku punya di taoon 60an akhir, aktif aku pakai nulis taoon 70an, sekalian buat cari tambahan uang saku, jual jasa pengetikan skripsi.
Yaitulah seni tulis menulis jaman dulu, hanya sepintas, kalau mau nulis semua, mungkin butuh 100 lembar kertas masih kurang.
~~~
Dengan dasar pengetahuan, ketrampilan, kecermatan, seorang penulis perlu keberanian untuk menyampaikan berita sesuai fakta.
Tidak sedikit wartawan yang terancam jiwanya, karena orang yang diberitakannya tersinggung, merasa dirugikan, tidak terima kedoknya dibuka dan lain-lain kasus. didatangi kekantor, marah-marah, mengancam keselamatan dirinya.
Nah ... Disinilah peran seorang 'PimRed' Pimpinan Redaksi merangkap penanggung jawab, harus berada di 'garda' paling depan, membela anak buahnya, tanggung jawabnya sangat berat.
Tidak ada model mebuka dapur redaksi, terus memberi tahu siapa wartawan yang meliput beritanya. Semua tanggung jawab 'pimred'.
Aku posting cerita ini, dalam rangka mengenang 'Mesin ketik Olivetti'ku sayang, kini jadi kenangan, masa mudaku, waktu aku mulai belajar menulis.
Kini ...
Ketiga anakku suka menulis, keluargaku jadi keluarga 'komunikasi'. Terima kasih para pembaca, terima kasih Kompasiana 'Mimbar Bebas'ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H