Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jawaban Mengapa Gajah Mau Menangis Lagi

13 April 2018   15:59 Diperbarui: 13 April 2018   16:05 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Cerita yang lalu. (setengah bagian akhir.)

Sampai peserta dari Korea, peserta ke 34 dari 35 peserta, semua hasilnya sama, gajah TERKEKEK-KEKEK. 

Ternyata ... TERKEKEK-KEKEK itu bukan suara tangisan, tapi suara 'TERTAWA'. 

Karena ... bagi sang Gajah itu bukan hal yang baru, dia sudah lama tahu berapa hutang Indonesia. (4.000 trilyun Rupiah)
Jadi sang Gajah ngece / mengejek para pawang yang nggak update informasi berita viral dari ibu Menteri Keuangan Indonesia.

Bu Menteri mendekati sang pawang dari Indonesia, seorang gadis cantik muda belia. beliau pesan, "Kamu jangan buat aku malu, jangan sampai gajah itu tertawakan aku. Kamu harus bisa  buat gajah itu menangis." demikian pesan ibu Menteri Keuangan, sedikit bernuansa acaman.

Kredibilitas beliau dipertaruhkan, kalau gagal bisa terjun bebas.

Wadooh ... si gadis pawang from Indonesia, langsung 'ciut' nyalinya. 1 pawang lawan 34 pawang negara-negara Asia.

Pawang mendekati sang Gajah, dia berharap sang Gajahnya betina, sehingga ... dia akan pakai strategi pendekatan pakai hati, emosi cinta dan kelembutan hati seekor gajah layaknya kelembutan seorang ibu.

Sang Gajah di dekati, di suruhnya duduk, sambil diajaknya berbicara, entah apa yang dibicarakan penonton tidak tahu, karena tidak pakai mic soundsystem.

Dielusnya kening sang Gajah, dan gajah menyambut dengan belalainya. Oooh ... mesranya, bagai ibu sedang berbagi kasih sayang dengan putri kesayangannya.

Semua penonton diam, menyimak adegan si Gadis dengan sang Gajah yang ternyata memang gajah betina.

Yang paling konsen dengan perasaan resah nan gelisah, ibu Menteri mengikuti detik demi detik step-by step, body language sang Gajah.

Mungkin ... ya, mungkin, hanya kemungkinan, nadi bu Menteri mendesir mengalir deras sangat cepat.

Dan ...

Degub jantung beliau berbunyi bagai suara genderang mau perang.

Uuuufh ...sang Gajah melingkarkan belalainya, merangkul ketubuh si Gadis sangat pelan penuh kelembutan.

Semua penonton diam tercekam. bu Menteri rasa hati semakin tak karuan. Berulang kali unjal abegan / menarik nafas dalam.

Terihat jelas ...

si Gadis menangis dalam pelukan belalai sang Gajah.

Airmata sang Gajah mengalir deras.

Para Juri mendekat memastikan, para Journalis tidak sabar, segera meliput siaran langsung adegan yang mengharukan itu.

~~~

Bu Menteri Keuangan menghampiri si Gadis cantik, pawang from Indonesia, sang pemenang 'Kontes Pawang Gajah' Klas Benua Asia.

Beliau dekap dengan haru, si Gadis yang telah menyelamatkan pamor, martabat beliau dan juga atas nama bangsa dan negara, beliau ucapkan terima kasih atas keberhasilannya menjadi pemenang.

"Ibu ... saya mau cerita, tapi tidak disini, supaya tidak didengar oleh siapa-siapa, hanya kita berdua, ini 'top secret'" kata si Gadis.

"Ya nak ... saya akan buat jadwal untuk ketemuan dengan kamu."

Beliau mengundang si Gadis untuk datang ke Kantor Menteri Keuangan pada hari yang akan ditentukan.

~~~

Hari yang ditentukan telah tiba, si Gadis cantik menghadap di kantor Menteri Keuangan, dia matur / cerita kepada bu Menteri secara pribadi.
Karena sifatnya sangat rahasia, saya de'Cintren penulis cerita inipun tidak boleh dengar. Oooh ... !

Cerita lanjutan :

de'Cintren penasaran, ingin tahu rahasia apa yang membuat sang Gajah mau menangis lagi.

"Sebenarnya kamu ngomong apa dengan Gajah kontes itu?" tanya de'Cintren.

Di mobil perjalanan pulang, sigadis Pawang cantik cucu de'Cintren, cerita sama eyangnya.

si Gadis Pawang cantik cerita :

"Gajah ... aku cuma mau cerita sama kamu, Rakyat Indonesia akan melunasi hutang kepada 'negaramu' dengan cara urunan uang receh logam, setiap orang sebanyak 13 juta Rupiah." begitu dengar cerita itu, sang Gajah tersentuh hatinya yang sangat peka dengan rasa kasih.

Langsung ...
Menangislah sang Gajah kontes itu, dia tidak tega 'tertawa', dalam batinnya berkata, 'semoga' negaranya mengerti.

si Gadis Pawang cantik, bangga, semua Rakyat Indonesia bergotong royong kerja sama, membantu negara untuk bayar hutang.

Supaya hidup Rakyat nyaman, bahagia tidak punya hutang. 

de'Cintren berhentikan mobil, turun dan sujud syukur, tengadahkan tangan keatas naikkan doa kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.

Amin.

Terima kasih, salam bayar hutang, semoga siapapun presidennya, kedepan tidak hutang lagi. Semoga, kabulkanlah doa kami. Amin.

~~~~

Cerita ini fiktif, hanya dari imajinasi de'Cintren yang "LIAR" dalam tanda petik.

~~~~

Cerita yang lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun