Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Quo Vadis Indonesia 2030

11 April 2018   12:39 Diperbarui: 11 April 2018   12:56 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quo Vadis Indonesia 2030

aku tanyakan kepada kamu anakku
aku tanyakan kepada kamu cucuku
aku tanyakan kepada generasi penerusku
aku tanyakan kepada pewarisku

aku ngeri melihat keadaan kamu
aku ngeri mendengar kabar kamu
aku ngeri bicara masa depan kamu
aku ngeri apa yang akan terjadi pada diri kamu

walau aku tak lagi punya mata
walau aku tak lagi punya telinga
walau aku tak lagi punya mulut
walau aku tak lagi punya badan

tapi ...

aku masih punya jiwa
aku masih punya hati
aku masih punya roh
aku masih punya iman kepada yang maha kuasa

aku tanya kepada kamu

mau kamu bawa kemana negaramu
mau kamu bawa kemana bangsamu
mau kamu bawa kemana rakyatmu
mau kamu bawa kemana generasi penggantimu

akan kamu apakan masa depan anakmu
akan kamu apakan masa depan cucumu
akan kamu apakan kekayaan alammu
akan kamu apakan kekayaan tanah airmu

apa ? ...
akan kamu jadikan untuk bayar hutang ?
oh ...

tulang-tulangku apakah masih laku dilelang
tulang-tulangku nilainya tinggi menjulang
tulang-tulangku tulang seorang pejuang
tulang-tulangku pakailah untuk bayar hutang

~~~~~

Romo ibu ...
Ayah bunda ...
maafkan anakmu ini, anakmu sudah salah langkah
tangis beliau-beliau kesatria bangsa
tak lagi membasahi tanah merdeka
tak lagi bisa  menangis airmatanya sudah habis
dan ...
aku penulis mengakhiri tulisanku ini dengan tangis

~~~ )o( ~~~

Terima kasih, salam Indonesia 'MOVE ON'
Saya penulis tua, 'Generasi Baby Boomers'
Anak pejuang kemerdekaan 45.

Tidak rela kalau sampai bangsa dan negara ini 'BUBAR' 

Lihat ... lihatlah tulang-tulang beliau. ooOH ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun