Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Cinta Kamu "Thok - Thil"

6 April 2018   22:12 Diperbarui: 7 April 2018   05:40 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah Mode 'Cintya Maramis'.

"Pagee Ranti ... how are you?" sapa Jessy waktu masuk ruangan kantor pagi itu.

"Morning Jess ... do you how-how?" 

"Whaaat ... ?" teriak Jessy sambil memandang Ranti keheranan.

"Haha ... no what-what, cuma tumben kwadrat aja, kamu hari ini tampil cantik dan ceria abis, ada sesuatu yang bisa ik kephoin?

"Of course." jawab Jessy sambil keluarkan gadget, dia perlihatkan image di layar dengan jelas terbaca i love u thok-thil.

"Wow ... siapa nembak kamu .. Jess?" tanya Kartika teman seberang tempat duduknya.

"Sudah cukup ini aja dulu, klo mo tau , baca aja status malam mingguku." kata Jessy, buat Kartika dan Ranti penasaran.

"Kamu bohong!" kata Ranti.

Kartika juga "Di grup ndak ada, kamu bohong."

"Yaaah ... klo di W.A grup namanya bukan kejutan dooong ah." sanggah Jessy. 

Tuuuut... line 2 bunyi. Panggilan dari bu boss Monica, "Kalian bertiga keruangan saya, ada tugas pagi ini."

Ranti dan Kartika pingin segera baca status Jessy, sense of kepho terpancing dengan kata 'thok-thil', bagi mereka kata itu asing dipendengarannya. Jessyca memang senang buat sensasi, sebenarnya orangnya standard banget.

Waktu pertama dia diterima masuk kerja, sempat membuat Kartika terheran-heran, Jessyca tidak pas kerja di Rumah Mode 'Cintya Maramis'. Penampilan jauh dari feminin, luwes juga tidak, cenderung 'macho n tomboy' 

Tapi ...

Janji bu boss Monica, Jessy akan di sulap jadi Jessy yang cantik-cantik macho.
Kalau diperhatikan.
Penampilan pagi ini memang ada beda dengan biasanya, sejak pertama Jessy masuk ruangan, Ranti terkesima melihat Jessy. Coba saja nanti kalau sudah ada kesempatan membuka status 'medsos'nya, biasanya dia lebih mengeksplor dirinya di face book.

Ranti kalau sudah mau komen, pasti heboh, anak itu bawaannya kalau di seni 'art' bisa dibilang ekspresionis, heboh tapi tidak lebay, jadi tidak memuakkan.

"Oh ... nyaris aku tak kenal sama kamu Jess. (bu boss Monica memegang pinggang Jessyca, dan disuruhnya berputar), inikah 'pantalon suit' yang kamu pesan 3 bulan yang lalu itu Jess?" tanya bu boss.

"Yaa bu, baru kali ini saya pakai, jelek ya bu, biasanya kan saya macho, sekarang tampil kaco yaa bu?" kata Jessy jadi tidak pede.

Oh .. ternyata dia sadar kalau dia macho identik tomboy.

"Siapa bilang kacau, justru kamu nampak feminin hari ini, sampai aku terkejut, ternyata 'pantalon suit' rancanganku pas buat kamu, kamu cantik. Bagaimana menurut kamu Ranti dan Kartika, penampilan Jessyca hari ini?. tanya bu Monica minta pendapat karyawan bawahannya.

"Saya juga terkejut tadi pagi, waktu Jessy datang." jawab Ranti, Kartika meng'iyakan.

Missi bu boss Monica membuat Jessyca tampil feminin berhasil. Jessy semakin percaya diri, di facebook Jessy dengan Romeo'nya semakin berani, foto-foto mereka berdua juga selalu menghiasi lini masa medsos 

Hoby panjat tebing dia tinggalkan, menata dirinya menjadi lebih cenderung ke feminin. Sedikit demi sedikit kemachoannya terkikis.

Jessyca 3hari absen, tidak masuk kerja. di kantor juga tidak ada keterangan apapun.

Kontak person , tidak ada respon, seolah tiba-tiba Jessy hilang dari orbit kehidupan. Ranti dengan Kartika sepakat pergi kerumah Jessyca, karena dirumah kost dapat info kalau dia pulang kerumah orang tuanya.

Ranti dengan Kartika main tebakan, mereka sama tebakannya, 'Jessyca pasti menikah diam-diam.' Alasan kenapa mesti diam-diam, itu nanti saja kalau sudah ketemu.

Ternyata ...

Jessyca sakit hati, hatinya patah, hancur berkeping-keping. Oooh ...

Jessyca si tomboy macho, bisa menangis didepan sahabat kerjanya.

Ranti memberi isyarat kepada Kartika, jadi pendengar saja dulu, biarkan perasaan galau risau gundah gulana dia ungkapkan semua, biar lega, beban batinnya terasa berkurang.

Romeo pujaan hati yang menjanjikan kebahagiaan, ingkar tanpa merasa bersalah, Jessy ditinggalkan begitu saja. 

"Cinta kita, cinta di dunia maya, aku cinta kamu juga maya, kita sama-sama tidak punya bukti cinta, semua sudah kita hapus." Jessy mulai cerita.

"Memang dia cinta aku thok-thil." Ranti ingat terus stop Jessy, "Oya .. baru aku ingat, apa itu 'thok-thil?". tanyannya.

"Cinta aku thok-thil, tiada yang lain, dan itu memang terbukti." lanjut Jessy.

Jessy perlihatkan tulisan di layar gadgetnya seperti waktu dulu si Romeo nyatakan cinta.

"Aku putus kamu, thok-thil."

"Sudah, cuma seperti itu, tidak ada kata pengantar atau kata keterangan, kok kejam tak berperasaan?" kata Kartika.

"Hubungan kita di dunia maya, semua abstrak, maya, tidak nyata, tidak ada yang abadi, tidak ada pernikahan di dunia maya." stop, Kartika menyela. 

"Pada waktu kalian ketemuan apa tidak pernah bicara rencana masa depan, kelanjutan hubungan cinta kalian?"

"Tidak pernah ketemu, aku tidak tahu dia dimana, dia juga tidak tahu aku dimana." 

HaaaaaaaaAAH .... !

"Selama ini kalian upload foto mesra berdua itu apa?" tanya Ranti. Jessy jawab, "Semua editan." wadooh !

"Selanjutnya, aku sadar setelah dia pamit memberi tahu kalau dia mau menikah dengan gadis yang satu-satunya dia cintai di dunia nyata, thok-thil. Ya sebaiknya aku tata ulang hatiku, demi masa depanku, tidak ada yang di khianati, permainan sudah selesai, game over, buka lembaran baru."

"Dan ...

Ranti juga Kartika terkejut, ada suara berat terdengar dari belakangnya, suara seorang pria, tinggi berperawakan atletis.

aku yang akan mencitai Jessy di dunia nyata dan bulan depan kami undang sahabat yang baik, hadir di pernikahan kami di gereja dunia nyata. Amin.

~~~

Sekian, terima kasih, salam. GOD Bless you all.

~~~ )o(~~~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun