Mohon tunggu...
SON GOHAN ALENGKA
SON GOHAN ALENGKA Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA UBSI

ILMU KOMPUTER

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Toleransi Beragama Dalam Membangun Keharmonisan AntarUmat Sejak Dini

10 Januari 2025   18:55 Diperbarui: 10 Januari 2025   23:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pemberi Materi dan Peserta 

Foto pemberi materi dan perwakilan panti
Foto pemberi materi dan perwakilan panti

peserta pemenang quiz
peserta pemenang quiz

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, suku, dan agama. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa, namun juga menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik. Isu intoleransi agama yang kerap muncul menunjukkan perlunya upaya kolektif untuk membangun toleransi beragama. Toleransi bukan hanya tentang menghormati keyakinan orang lain, tetapi juga mencakup empati, kerja sama, dan saling memahami, yang perlu ditanamkan sejak dini. Pendidikan formal, lingkungan keluarga, serta komunitas memiliki peran signifikan dalam membentuk kesadaran anak-anak akan pentingnya hidup harmonis di tengah keberagaman.

Melalui penguatan nilai-nilai toleransi sejak dini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai keberagaman sebagai kekuatan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai.


Oleh karena itu  toleransi penting diajarkan sejak dini, dan sejak dini pun anak-anak harus paham  apa itu toleransi beragama, serta kita sebagai orang dewasa yang mampu mengajarkan anak-anak dan generasi muda sejak dini, harus mengetahui apa saja faktor-faktor  yang memengaruhi pembentukan toleransi beragama.


Disini kami pun menerapkan dan melakukan penjelasan mengenai toleransi beragama, yang berlokasi di panti asuhan 

Panti Asuhan Yatim & Dhuafa Mizan Amanah, Jl. Peta Utara No.9, RT.1/RW.6, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

kegiatan ini kami lakukan dengan tujuan  dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan sikap toleransi beragama pada anak-anak.,  kemudian Mengungkap kendala dalam menanamkan nilai toleransi beragama, serta Merumuskan strategi efektif untuk memperkuat toleransi beragama pada generasi muda.

kegiatan ini kami lakukan juga dengan landasan teori yang salah satu referensinya oleh KH.Abdurrahman Wahid 

"Bahwa toleransi adalah fondasi utama dalam kehidupan masyarakat multikultural. Gus Dur menekankan pengakuan atas keberagaman, keadilan, dialog, serta penghormatan terhadap hak minoritas sebagai prinsip utama dalam menciptakan harmoni beragama."

Kami pun mengadakan diskusi untuk menentukan topik toleransi beragama, mengevaluasi relevansinya dengan kehidupan sehari-hari, mengembangkan materi edukasi yang dapat disampaikan secara interaktif, memilih Panti Asuhan Mizan Amanah sebagai lokasi kegiatan, melakukan konsultasi dengan pihak panti asuhan terkait materi dan jadwal, menyusun anggaran dan pengadaan bahan pendukung seperti makanan dan hadiah, melaksanakan edukasi melalui metode interaktif seperti kuis dan diskusi, serta menutup kegiatan dengan penyerahan bantuan pangan, dan ucapan terima kasih kepada pihak panti asuhan.

Di dalam kegiatan yang berlangsung kami membahas  pemahaman mendalam tentang pentingnya menghormati perbedaan dalam keyakinan, budaya, dan tradisi sebagai landasan membangun masyarakat harmonis. Proyek ini juga menyoroti ajaran toleransi dari berbagai agama, seperti Surah Al-Kafirun dalam Islam, Matius 22:39 dalam Kristen, dan Dhammapada 223 dalam Buddha. Edukasi ini meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sikap toleran dalam kehidupan sehari-hari.

Diskusi dan aktivitas interaktif menciptakan suasana yang inklusif, memperkuat hubungan sosial, dan menginspirasi generasi muda untuk menjunjung tinggi keberagaman. Kegiatan ini juga memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menyampaikan edukasi berbasis nilai luhur seperti kasih sayang, penghormatan, dan empati.

Kegiatan ini berhasil menanamkan nilai toleransi dan keberagaman pada anak-anak di Panti Asuhan Mizan Amanah. Program ini tidak hanya memberikan manfaat edukatif, tetapi juga mempererat solidaritas sosial. Diharapkan, anak-anak memahami pentingnya hidup harmonis di tengah keberagaman, sementara mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dalam mendukung pendidikan toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun