Mohon tunggu...
armand yazin
armand yazin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - #inarmandastheniawetrust

IG: @armandasthenia | penabuh drum tingkat pemula | cityzen di Manchester City FC | just talk and write about music and football

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Manchester City, Kick Sexism Out dari Mandala Krida.

21 Januari 2025   20:02 Diperbarui: 21 Januari 2025   20:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebijakan Tas Bawaan Manchester City (sumber: mancity.co.uk)

Sepak bola di Barat khususnya adalah industri. Dan bahkan secara lebih ekstrim lagi mereka menyebut klub kebanggan mereka sebagai agama, dan stadion adalah rumah ibadah yang didatangi saban minggu minimal sekali.

Muslim berbondong ke Masjid pada hari Jum'at, umat Kristiani berbondong ke Gereja pada hari Minggu, sedang umat (fans sepak bola) menghadiri stadion pada akhir pekan, sebagaimana matchday biasanya dihelat.

Stadion layaknya tempat terhormat patut kita datangi dengan penuh penghormatan, datang bersepatu, atau bahkan celana panjang dengan jersey atau merchendise original sebagai bentuk upaya sumbangsih nyata terhadap kemajuan klub.

Datang lebih awal sebagai bentuk penghormatan, dimanapun kita berada, di sekolah, di kampus, tempat kerja bahkan rumah ibadah datang lebih awal adalah suatu bentuk penghormatan dan upaya menjujung tinggi etika terhadap institusi yang kita pandang terhormat.

Di tempat dimana kita sebutkan diatas, jika kita datanng terlambat tentu guru, dosen atau atasan kita tak akan  senang bahkan marah. Nah, sudahkah kita datang tepat waktu untuk menyaksikan kick-off dalam kondisi duduk dan penuh rasa hormat.

Ingat sebelum kick-off para pemain selalu memasuki field dengan iringan FIFA Fair Play Anthem dan melakukan salam hormat kepada hadirin di tribun, sudahkah kita duduk ditempat kita dan membalas salam hormat dari mereka para punggawa Laskar Mataram diwaktu yang kita sebut dinane PSIM?.


BELAJAR HOSPITALITY DARI ETIHAD STADIUM
Sebuah contoh adalah Manchester City, klub dengan warna kebesaran biru langit ini adalah padanan yang "hampir sama" untuk tipikal suporter sepak bola Yogyakarta PSIM pada khususnya, mengapa?.

City adalah warisan e simbah-simbah Manchester, adalah sebuah klub tradisional kota Manchester dan tipikal suporternya adalah families dimana Ayah-Ibu-Anak bahkan Kakek yang datang bersama cucunya, menyaksikan pertandingan layaknya acara keluarga.

Tipikal umum supporter Manchester City adalah penduduk asli kota Manchester yang mana mereka di stadion jauh dari kata ultras yang tanpa henti nge-chant sepanjang laga seisi stadion, itulah mengapa Pep Guardiola seringkali meminta suporter di Etihad agar lebih noisy.

Sebuah hal yang jarang dilakukan karena tipikal suporter City adalah familiy yang datang, duduk menikmati pertandingan, sembari sesekali  claps.

Kebijakan Tas Bawaan Manchester City (sumber: mancity.co.uk)
Kebijakan Tas Bawaan Manchester City (sumber: mancity.co.uk)

ETIHAD STADIUM ADALAH WAHANA KELUARGA.

Tribun utara persisnya belakang gawang di Stadion Etihad disebut dengan Family Stand, ya klub ini adalah klub tradisional keluarga di Manchester yang turun-temurun.


Manchester City sukses menjadikan Etihad sebagai wahana akhir pekan keluarga dimana Kakek beserta Anak-Cucunya datang menikmati pertandingan dengan aman, nyaman, festive dan fun. Sebuah tempat dimana para fans seluruh penjuru kota datang dan menimati akhir pekan dengan menghadiri (baca: mendukung) tim kesayangan mereka bertanding.

Di matchday pada hari pertandingan di stadion Etihad digelar beragam fans zone yang terdapat live music, games dan beragam hiburan yang tersedia dengan akses dan harga tertentu dan tentunya beragam, dan hampir semuanya merujuk pada pendekatan grup keluarga.

Merujuk pada website resmi klub, Manchester City dengan tegasnya mengajak para suporter untuk menjadikan Etihad sebagai lingkungan dengan suasana positif dimana setiap pemegang tiket diterima, disambut agar  mendapatkan pengalaman pertandingan yang fantastis.

Klub juga melakukan pendekatan zero tolerance terhadap semua perilaku diskriminatif dan kasar termasuk segala bentuk Rasisme atau Seksisme. Perilaku yang dilarang adalah termasuk chant atau bahkan hanya isyarat.


MANDALA KRIDA BELAJAR DARI ETIHAD, APA BISA?
Sebuah isyarat yang menyiratkan Seksisme tentu dilarang apalagi bentuk nyata dari itu, tentu kita sepakat dengan kebijakan tanpa toleransi atas hal buruk diatas, mari jadikan Mandala Krida "tempat ibadah" kita semua yang terhormat dan kita hormati.

Di match day, Mari kita hormati Mandala Krida termasuk di dalam nya setiap individu pemegang tiket sah, stewards, aparat keamanan, official tim, perangkat pertandingan bahkan para pakde-bude penjaja tahu dan arem-arem itu.

Mereka adalah individu yang layak kita hormati, entah itu sesama, orang tua, disabilitas ataupun bahkan wanita.

Yogyakarta adalah kota budaya yang para penduduknya warga Kerajaan Ngayogjakarta Hadiningrat yang terhormat, begitupun para suporternya yang tentu sepakat dan setuju bahwa suporter dalam hal ini Brajamolek patut kita jaga kehadirannya dan kita lindungi kehormatannya.

Kick Sexism Out (Skysport)
Kick Sexism Out (Skysport)

SOLUSI SEKSISME DI STADION.

Stadion Etihad, dalam hal ini Manchester City melakukan tindakan pencegahan tindak kekerasan dengan melakukan pencegahan masuknya tas atau barang yang ukurannya melebihi ketentuan.

Untuk alasan keamanan terdapat nomor laporan yang dapat dihubungi dengan pesan teks, yang mana dari laporan dari saksi yang melihat atau mendengar akan ditindaklanjuti oleh satuan keamanan khusus. hal tersebut dapat dilalukan jika ada fan yang menjadi korban atau saksi atas tindakan  diskriminasi ras, seksisme dalam wujud komentar, chant ataupun hanya gestur tubuh.

Mungkin ditingkat sepakbola nasional kita hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan korlap atau ketua laskar masing-masing, dimana pihak manajemen klub mempunyai steward khusus yang ter-integrasi dengan masing-masing ketua laskar ataupun korlab.

Sehingga setiap tindakan abusive apapun dapan dicegah atau bahkan ditindak sesuai hukum yang berlaku, sehingga himbauan menjadikan Mandala Krida tribun ramah anak dan wanita adalah kenyataan.

PSIM, Aku Yakin Dengan Kamu!

Berbah, 13 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun