Dunia sepak bola nasional kembali riuh dengan adanya kabar pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari bangku head coach tim Garuda, pelatih asal Negri Ginseng itu santer dikabarkan akan segera di-PHK oleh PSSI.
Hal ikhwal tersebut dimulai dengan berita dari surat kabar Italia Tuttosport pada 12 Desember 2024 yang memberitakan bahwa Erick Tohir (ET) tengah mencari pelatih yang diproyeksikan untuk menukangi timnas Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, demi impian mentas di gelaran akbar Piala Dunia tahun depan.
Ramai gaduhnya pembahasan tentang pergantian STY sudah dimulai semenjak hasil kurang memuaskan timnas dalam 2 laga away kontra Bahrain dan China, dua buah laga yang dalam hitungan kalkulasi layak mendapatkan 6 poin penuh demi asa lolos ke babak round 4 atau bahkan otomatis lolos langsung via skema runner-up grup sesui prediksi dari pelatih Jepang Hajime Moriyasu.
Moriyasu mengatakan bahwa Indonesia mempunyai kualitas yang cukup untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 menemani Jepang, entah sekedar retroika atau psywar hal tersebut dilontarkan pelatih tim Samurai Biru teresebut pada Oktober 2024 silam.
Jika menilik pada standing grup C saat ini tim besutan STY ini hanya berjarak 1 poin dengan Australia sebagai runner-up grup, jika kita menilik kebelakang dan berandai-andai bahwa laga kontra China kita unggul, maka kita telah berada diatas Australia, dan berada di jalur yang tepat tuk menemani Dai Nippon lolos langsung ke Piala Dunia.
TAGAR #STYout
Hasil yang buruk pada laga melawan China sempat mencuatkan tagar #STYout di jagad media sosial takala Marceng dkk bentrok dengan pasukan Green Falcon yang tengah mencari bentuk baru setelah CLBK dengan pelatih lawas mereka, Harve Renard.
Untungnya hal baik diraih oleh Pasukan Garuda dengan menaklukan Arab Saudi dengan skor 2-0, walaupun secara permainan timnas masih belum memuaskan.
Sebuah hal yang wajar ketika ada 1 atau 2 pemain baru datang dan masuk dalam line-up tentunya butuh adaptasi secara tim, dan untuk mendapatkan chemistry sebagai sebuah kesebelasan  tidak dapat ditemukan dalam 1 atau 2 laga yang dimainkan.