Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Impact Story Peserta Workshop Seni Tata Boga Kerajinan Frosting Cake

1 Desember 2024   02:24 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: dok. pribadi

Pic source: dok. pribadi
Pic source: dok. pribadi

Setelah mengikuti workshop frosting cake, Eni Rosliyani menjadi lebih percaya diri dalam membuat frosting ke sebuah cake. Setelah mengikuti workshop, Eni mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru, khususnya dalam frosting menggunakan bahan buttercream dan fondant. Harga jual kue tart bikinannya menjadi lebih tinggi. Imbasnya, income menjadi meningkat dan berani bersaing dengan produk bakery toko-toko yang lain.

Pada 20 November 2024, tim video impact story workshop frosting cake menghampiri peserta kedua yang bernama Yulianty Aditya Fiska. Perempuan yang akrab disapa Fiska ini berdomisili di Jangkak, Kota Bukittinggi. Fiska mempunyai usaha produksi roti dan masih secara rumahan, yang bisa ditemui di akun Instagram @brownies.bronsis.

Menurut Fiska, workshop frosting cake merupakan workshop TPBIS Perpustakaan Proklamator Bung Hatta pertama yang dia ikuti. Alasannya berminat mengikuti workshop frosting cake adalah untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat cake. Fiska memiliki hobi membuat roti. Namun, ia tak percaya diri dengan roti buatannya.

Sebelum mengikuti workshop frosting cake, Fiska belum mendirikan usaha rumahannya ini. Ia bisa membuat kue, namun hanya untuk keluarganya saja. Setelah mengikuti workshop frosting cake, Fiska memberanikan diri untuk membuat roti yang tujuannya untuk dijual. Ia pun mendapatkan dukungan dari suami dan keluarganya.

Bahkan, uang saku hasil dari workshop frosting cake menjadi modal awal Fiska untuk mendirikan usaha rotinya ini. Produk spesifiknya adalah brownies dan bolu jadul. Setelah mendapatkan ilmu baru dari workshop frosting cake, Fiska mulai berani membuat kue tart sesuai pesanan.

Selain dijual secara online, Fiska juga menitipkan produk buatannya ke toko dan minimarket. Produk andalannya adalah brownies lumer, yang dikemas dalam cup. Dengan kemasan cup, maka harga jual yang dipasangnya bisa terjangkau sesuai target segmen.

Pic source: dok. pribadi
Pic source: dok. pribadi

Sejak memberanikan diri membuka usaha produksi brownies setelah mengikuti workshop frosting cake, Fiska sudah memproduksi setiap hari. Pendapatannya pun meningkat signifikan. Tentu ini menjadi hal yang menggembirakan, lantaran workshop frosting cake telah memberikan dampak yang nyata kepada Fiska. Ia telah berkontribusi menambah income dalam rumah tangganya.

Satu hal yang membuat Fiska berkesan adalah, narasumber workshop frosting cake Devi Purwanti masih mau dihubungi hingga kini. Chef Devi masih sudi membimbing peserta workshop frosting cake. Tak jarang, Fiska masih bertanya soal resep kepada chef Devi. Bahkan, brownies yang dijual Fiska saat ini menggunakan resep yang pernah diberikan oleh chef Devi.

Tim video impact story workshop frosting cake telah merampungkan tugas meliput dua peserta yang telah diseleksi. Harapannya, para peserta workshop TPBIS bisa memanfaatkan ilmu dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan selama mengikuti workshop. Semoga workshop TPBIS yang diselenggarakan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta bisa terus memberikan dampak positif ke banyak orang. Khususnya dalam meningkatkan taraf perekonomian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun