Kamu sudah nonton Gadis Kretek? Ya, serial ini sempat viral di pengujung tahun 2023 lalu. Sebuah drama yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala. Barangkali, salah satu yang membuat Gadis Kretek menonjol adalah Dian Sastrowardoyo. Aktris kelahiran 1982 ini didapuk memerankan karakter utama yang bernama Dasiyah.
Aku tak akan memungkiri. Aku adalah salah satu fans Dian Sastrowardoyo. Sejak penampilannya di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pada 2002, aku sungguh mengagumi sosoknya yang memang cantik, hehee. Namun, pemenang Gadis Sampul 1996 ini juga mempunyai talenta seni peran yang memukau. Setidaknya bagiku.
Dian Sastrowardoyo memperoleh penghargaan Piala Citra sebagai aktris pemeran utama terbaik pada Festival Film Indonesia 2004. Perannya sebagai Cinta di AADC membawanya kepada Piala Citra pertamanya tersebut. Seingatku kala itu, Dian Sastrowardoyo baru berperan di tiga film layar lebar. Pertama Bintang Jatuh, kedua Pasir Berbisik (bersama Christine Hakim), dan ketiga AADC.
Sejak itu, ia dianggap sebagai rising star di dunia perfilman tanah air. Satu hal yang membuat banyak orang kagum adalah sikap selektifnya dalam memilih tawaran peran. Dian Sastrowardoyo nyaris tidak pernah tampil di sinetron yang notabene tayang di layar televisi. Ia konsisten di jalur film layar lebar.
Meski begitu, Dian Sastrowardoyo tetap memikat sejumlah brand untuk dijadikan bintang iklan atau brand ambassador. Di antaranya adalah pabrikan elektronik Panasonic dan sabun Lux. Untuk brand yang terakhir ini, sepertinya Dian Sastrowardoyo telah menjadi ikon utamanya pada era awal 2000-an.
Sejumlah iklan sabun Lux yang menampilkan Dian Sastrowardoyo wara-wiri di layar kaca. Tidak hanya iklan. Bahkan, Lux sempat membuatkan sebuah film pendek untuk sang bintang. Film pendek ini berdurasi sepuluh menit, dan diberi judul (Bukan) Kesempatan yang Terlewat. Film ini dirilis pada 2006.
Alhamdulillah, (Bukan) Kesempatan yang Terlewat dapat ditonton secara gratis di Youtube. Kamu tinggal search di mesin pencari. Ada kok. Aku masih ingat betul. Tatkala dirilis pada 2006, aku baru saja duduk di kuliah semester satu. Aku yang sedang belajar Ilmu Komunikasi, tertarik dengan dunia film karena beberapa mata kuliah memang related dengan film.
Lagi-lagi aku masih ingat betul. (Bukan) Kesempatan yang Terlewat diputar untuk pertama kalinya di layar televisi. Sejumlah stasiun televisi bekerja sama dengan Lux untuk memutarnya secara eksklusif tanpa jeda iklan. Jadi saat diputar di televisi, aku benar-benar menunggunya sesuai jam putar yang telah diumumkan. Dan aku benar-benar puas. Sepanjang pemutaran perdana itu, memang tidak ada iklan yang mengganggu. Hahaa.
(Bukan) Kesempatan yang Terlewat diproduksi oleh Miles Films. Rumah produksi yang sama dengan AADC. (Bukan) Kesempatan yang Terlewat disutradarai oleh Lasja F. Susatyo. Pada film pendek ini, Dian Sastrowardoyo dipasangkan dengan Christian Sugiono. Ada pula Ranty Maria yang masih anak-anak, sebagai pemeran pendukung.
(Bukan) Kesempatan yang Terlewat mengambil setting di atas kereta api. Film dibuka dengan adegan Dian Sastro yang membeli secangkir cokelat di restorasi kereta. Setelahnya ia merenung. Mengingat-ingat seorang lelaki. Seorang lelaki yang menjadi teman seperjalanan di kereta, selama beberapa kesempatan.
Lelaki itu diperankan Christian Sugiono. Dalam film, Christian memiliki hobi menggambar sketsa. Ia juga sempat menggambar Dian Sastro di salah satu sketsanya. Dengan detil, Christian menggambar Dian Sastro saat sedang memandang ke arah jendela kereta. Lengkap dengan headset yang sedang dipakainya.
Tatkala sedang berada di perjalanan yang terakhir, Dian tidak mendapati Christian di dalam kereta. Dian kemudian galau. Ia bertanya-tanya. Apakah Christian tak lagi suka menggunakan kereta untuk bepergian? Kenapa ia tak bersua lagi dengan Christian?
Namun rupanya, Christian juga mencari-cari Dian. Ranty Maria yang memerankan seorang anak kecil, yang pertama kali tahu bahwa Christian ada di stasiun dan sedang mencari-cari Dian. Christian berlari-lari seraya melongo ke arah jendela-jendela kereta yang mulai melaju meninggalkan stasiun. Kereta ini sedang membawa Dian.
Ranty Maria berlari menghampiri Dian yang ternyata sedang berada di restorasi. Ranty berbisik kepada Dian. Kemudian Dian bangkit dan berlari mencari keberadaan Christian. Sadar kereta sudah melaju, Dian memecahkan perangkat rem darurat. Ia lantas menariknya supaya kereta dapat berhenti. Ending-nya, Dian bisa bertemu dengan Christian yang masih berada di ujung stasiun.
Bagiku, ini film pendek yang menarik. Karena memang durasinya yang singkat, ceritanya simpel dan mudah dicerna. Apalagi musik pengiringnya juga mendukung. Terdapat sebuah lagu berjudul Sekali Lagi yang dibawakan Ipang BIP, yang menurutku amat pas dengan jalan cerita film. Kamu belum pernah menontonnya? Silakan search di Youtube ya.
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H