Selasa (7/11) UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menghadiri undangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi. Afrison selaku pelaksana harian Kepala UPT berkesempatan hadir dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Koleksi Museum. FGD dilaksanakan di Istana Bung Hatta.
Kegiatan FGD diawali laporan dari Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi. Mewakili Wali Kota Bukittinggi, Rismal Hadi selaku Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan turut hadir sekaligus membuka rangkaian FGD. Dalam sambutannya, Rismal Hadi menekankan pentingnya topik bahasan dalam FGD kali ini.
"Kegiatan FGD ini penting, supaya kita dapat duduk bersama dan memahami bagaimana mengelola sebuah museum dengan lebih baik," terang Rismal Hadi kepada seluruh peserta FGD.
Rismal Hadi menyampaikan tantangan yang dihadapi para pengelola museum saat ini. Bagaimana supaya museum tidak terjebak dalam stigma sebagai tempat kusam, yang hanya digunakan untuk menyimpan barang-barang lawas. Menurutnya, museum harus berperan signifikan sebagai salah satu wahana edukasi bagi segenap masyarakat. Terlebih untuk para siswa sekolah.
Dalam penutup sambutannya, Rismal Hadi berharap FGD ini bisa menghasilkan sejumlah masukan untuk meningkatkan mutu pengelolaan museum yang ada di Kota Bukittinggi secara khusus, dan di Sumatera Barat secara umum. Baginya, Bukittinggi tidak sekadar kota bernuansa wisata. Namun, kota ini juga menyimpan berbagai arsip yang berkaitan dengan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Untuk itulah, peran museum menjadi penting untuk diberikan perhatian.
FGD ini diikuti oleh guru-guru sekolah di lingkup Kota Bukittinggi. Beberapa di antaranya mewakili Komunitas Pecinta Museum Kota Bukittinggi. Jalannya FGD dipandu oleh Irwan Setiawan. Irwan Setiawan merupakan guru mata pelajaran Sejarah di SMK Negeri 1 Baso.
FGD menghadirkan Teguh Hidayat selaku museolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah 3 Sumatera Barat. Selain itu, hadir pula Jaafar selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman.
Kegiatan FGD berlangsung interaktif karena sejumlah peserta turut menyuarakan uneg-unegnya terkait museum. Apalagi mayoritas peserta FGD adalah guru. Mereka mempunyai sejumlah gagasan supaya para siswa sekolah dapat berkunjung secara rutin ke museum-museum. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H