Menurutku, paham pragmatisme masih bakal ada di jagat perpolitikan tanah air. Bahkan sampai kapanpun. Sebuah pikiran liar tiba-tiba menguap dari benakku. Bergabungnya Al Ghazali dan El Rumi, sepertinya hanya sekadar menjadi brand ambassador-nya Partai Gerindra.
Brand ambassador? Ya, sebatas untuk amunisi, agar Gerindra lebih dikenal dan dilirik oleh masyarakat. Dan dengan menggaet Al dan El, Gerindra mencoba membuka segmentasi baru. Segmentasi generasi milenial dan generasi Z. Tak bisa dipungkiri, fisik Al dan El yang rupawan adalah sebuah nilai jual tersendiri. Hahaa.
Oh ya. Ini semua adalah asumsi dan opiniku ya. Kalau kamu tidak setuju, ya silakan. Namun aku juga berharap. Semoga anggapanku ini tidak tepat. Dua putra Ahmad Dhani itu memang benar-benar ingin berproses dan terjun di dunia politik sebagai bentuk pengabdian. Bukan karena tujuan lainnya, yang tidak ada kaitannya dengan kontribusi kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H