Al dan El Ahmad Dhani Join Partai Gerindra. Jadi Brand Ambassador?
Pada Kamis (27/4), Prabowo Subianto mengadakan sebuah konferensi pers. Dalam momen ini, ia menyampaikan kesiapan Partai Gerindra untuk menapaki pemilu 2024. Tidak saja untuk pemilihan presiden. Namun juga dalam menghadapi pemilu legislatif.
Ada hal menarik saat konpres yang dilakukan Prabowo kemarin. Kebetulan, aku juga menontonnya di televisi. Prabowo memperkenalkan kepada publik, dua pesohor yang baru saja bergabung dengan partai berlambang burung garuda itu. Mereka adalah Al Ghazali dan El Jalaluddin Rumi.
Wait, siapa mereka...? Tentu saja mereka adalah public figure dari kalangan selebritis. Al dan El adalah putra dari musisi Ahmad Dhani. Wah, menarik nih. Jika sebelumnya hanya Ahmad Dhani yang terang-terangan menjadi bagian dari Partai Gerindra, sekarang kedua anaknya telah resmi menyusul.
Sebelumnya, Al dan El lebih dikenal sebagai aktor dan musisi. Belum santer terdengar, mereka berdua terlibat urusan politik praktis di tanah air. Seingatku, mereka mulai terlihat preferensi politiknya kala Ahmad Dhani memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto, dalam perhelatan pilpres 2014.
Lantas, bakal seperti apakah sepak terjang duo selebritis ini? Tebakanku, Al dan El akan berkiprah menjadi salah satu calon legislatif dari Partai Gerindra. Bahkan tidak tanggung-tanggung. Mereka berdua bisa saja langsung memperoleh tiket untuk menjadi caleg DPR RI.
Hal ini mungkin saja terjadi. Bahwa di partai apapun, privilege itu masih nyata adanya. Al dan El adalah putra dari Ahmad Dhani. Ahmad Dhani sendiri, terlihat sebagai salah satu loyalis die hard Prabowo Subianto. Mulan Jameela yang notabene adalah ibu sambung Al dan El, juga merupakan anggota DPR RI dari Gerindra.
Sebagai rakyat jelata, sekarang aku hanya bisa mengamati. Seperti apakah perjalanan Al dan El di Partai Gerindra tersebut. Seperti yang sudah-sudah, kecenderungan partai politik menggaet pesohor dari kalangan artis adalah untuk mendulang suara belaka. Sebuah pragmatisme politik!
Artis dan selebriti mempunyai kelebihan, dimana mereka sudah dikenal oleh masyarakat. Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh segenap parpol. Para artis ini setidaknya sudah memiliki modal popularitas. Sehingga parpol tak perlu lagi mengeluarkan effort lebih untuk memperkenalkan dan mempromosikan para calon legislatifnya.
Namun imbasnya, apabila para caleg dari kalangan artis ini berhasil melenggang ke gedung dewan, apakah mereka benar-benar mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan dari sebuah badan legislasi? Ini adalah sebuah pertanyaan mendasar, dari rakyat jelata sepertiku.
Sebagai rakyat, tentu aku menginginkan figur-figur yang kompeten, untuk duduk di kursi dewan perwakilan. Karena bagaimana pun, para anggota legislatif harus berkolaborasi dengan para eksekutif, dalam menjalankan roda pemerintahan.
