Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Al dan El Ahmad Dhani Join Partai Gerindra, Jadi Brand Ambassador?

30 April 2023   23:08 Diperbarui: 30 April 2023   23:12 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: kompas.com

Akhir-akhir ini, suhu udara sungguh panas tak terkira. Meski terkadang diselingi hujan, namun tak mengurangi kadar kegerahan yang melanda hampir di seluruh negeri. Tak terkecuali hawa perpolitikan di tanah air. Sama panasnya dengan kondisi udara di luaran sana.

Kalau menurutku, situasi politik mulai menghangat sejak Anies Baswedan lengser dari Gubernur DKI Jakarta. Ya, pada Oktober 2022 lalu, pria yang tumbuh besar di Jogja ini telah menyelesaikan masa jabatannya. Anies semakin tersorot, sejak diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjadi bakal calon presiden untuk pemilu 2024.

Sepengamatanku, Anies Baswedan memang menjadi tokoh pertama yang dideklarasikan oleh sebuah parpol, untuk maju dalam kontestasi pilpres tahun 2024. Bagiku, Nasdem begitu konfiden untuk mengajukan Anies. But, it's ok. Keputusan yang diambil Nasdem ini barangkali telah melalui berbagai pertimbangan dan kalkulasi.

Dan setelah Anies Baswedan resmi dipinang oleh Partai Nasdem untuk menghadapi pemilu 2024, aku mulai serius menjadi pengamat. Pengamat amatiran, hahaa. Seusai Anies diajukan oleh Nasdem, setahuku belum ada lagi tokoh yang dideklarasikan oleh parpol lainnya.

Hingga tahun 2022 berakhir dan bergeser ke awal 2023, baru Nasdem yang telah mengumumkan siapa bakal capresnya. Bahkan PDI Perjuangan yang merupakan partai penguasa di pemerintahan saat ini, masih belum melakukan manuver seperti yang telah dilakukan Nasdem. PDI Perjuangan memperkenalkan siapa bakal capres yang diusungnya, baru pada 21 April lalu. Sehari sebelum Idul Fitri.

Nah, sejak Ganjar Pranowo diumumkan menjadi bakal capres PDI Perjuangan, konstelasi politik perlahan menggeliat. Momen silaturahmi yang biasanya mengikuti perayaan Idul Fitri, dijadikan momentum oleh segenap elit politik untuk mulai melakukan berbagai komunikasi politik.

Kurasa, situasi politik akan semakin menghangat. Dari kubu PDI Perjuangan, rupanya Ganjar Pranowo tidak saja didukung oleh parpolnya sendiri. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah terang-terangan memberikan dukungan kepada Pak Tugiman. Apakah bakal ada parpol lain yang akan mengikuti sikap politik partai berlambang Ka'bah tersebut? Let see.

Lalu bagaimana dengan partai-partai di kubu lainnya? Untuk Anies Baswedan, sepertinya tidak hanya Nasdem yang bakal mengusung. Masih ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang sepertinya hendak berkongsi untuk menghadapi pilpres tahun depan.

Prabowo Subianto? Hhmm, menarik membahas Pak Menteri Pertahanan yang satu ini. Dari bau-baunya, Prabowo akan tetap "turun gunung" untuk meramaikan pemilihan presiden 2024.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai kendaraan politik yang dipunyai Prabowo Subianto, adalah sebuah partai yang memiliki basis pendukung yang cukup kuat. Sepengamatanku, loyalis Gerindra cukup militan. Basis pendukung Gerindra dan Prabowo tersegmentasi lumayan spesifik, yakni mereka yang menganut paham nasionalis sayap kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun