Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Menuruti Lapar Mata atau Berhemat, Pilih Mana?

16 April 2023   16:33 Diperbarui: 16 April 2023   16:38 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic source: popular-world.com

Ya, tidak bisa dipungkiri. Kadang pengeluaran di bulan Ramadan itu malah lebih besar daripada pengeluaran normal di waktu-waktu lainnya. Faktanya seperti ini, setelah seharian berpuasa, kita kerap menginginkan makanan yang kita suka. Kudapan yang mengundang selera. Tujuannya tentu agar kita lahap saat berbuka puasa. Atau, sekadar reward untuk diri sendiri.

Syukur alhamdulillah, masih dikaruniai Allah income yang cukup, terlebih untuk membeli makan sehari-hari. Apalagi buatku yang masih hidup single. Akhirnya di Ramadan ini, kadang aku menjadi kalap. Saat mengitari pasar takjil, aku bisa "lapar mata". Padahal aku hanya membeli makanan dan takjil untuk satu perut. Namun, makanan yang kubeli bisa beragam.

Pernah saking kepinginnya, di awal-awal Ramadan kemarin aku pernah membeli takjil yang beraneka. Takjil itu adalah donat, jagung susu keju (jasuke), martabak mesir, tahu bulat dan sotong, es buah, dan serta tak lupa sejumlah gorengan. Dan ini semua kumakan sendiri! Hahaa.

Memang, dari masing-masing makanan itu aku tidak membeli dalam jumlah yang banyak. Namun aku sadar, hal ini barangkali lantaran efek lapar mata. Seusai seharian berpuasa, di waktu berbuka aku ingin memakan makanan yang menggugah selera. Masyaallah.

Meski aku kadang lapar mata, tetapi aku berusaha untuk tidak membuang-buang makanan. Beruntung ada kulkas di rumah. Sehingga, makanan yang tidak habis bisa disimpan sejenak di sana. Yang jelas prinsipku, aku pantang untuk membuang makanan. Cari duit untuk beli makan susah cuy! Aku amat menghargai makanan-makanan yang kubeli.

Untuk itu, boleh sesekali kita menuruti lapar mata yang sedang mendera. Namun jangan dituruti sering-sering, hahaa. Tatkala lapar mata melanda, cobalah untuk membeli makanan yang menyehatkan. Misalnya buah potong atau jus buah. Bisa juga kue-kue yang dikukus. Kurangi makanan atau takjil berjenis gorengan. Hal ini semata agar tubuh tidak kelebihan kolesterol.

Perilaku untuk mengerem lapar mata, semata demi "kesehatan" dompet. Jika dibiarkan terus menuruti lapar mata, bisa-bisa pengeluaran di bulan Ramadan memang lebih besar ketimbang di hari-hari biasa. Padahal, buat aku yang perantau ini, di akhir Ramadan aku harus menyediakan dana yang tidak sedikit. Aku perlu mudik ke kampung halamanku yang harus melalui antarpulau.

Alhamdulillah, bagi segenap pegawai, kita bisa mendapatkan tunjangan hari raya (THR). THR ini jumlahnya beragam. Dan berapapun jumlahnya, wajib kita syukuri. Semoga itu cukup untuk menyemarakkan Idul Fitri yang sedang kita rayakan. Terkait THR ini, aku punya tips untuk mengelolanya.

Aku mengutip dari Glints Indonesia (instagram.com/glintsid). THR yang kita terima, bisa dibagi ke dalam empat bagian. Pertama sebesar 40 persen, ini dialokasikan untuk orangtua, sanak dan keluarga. Tentu menjadi kebahagiaan tersendiri, kala bisa membelanjakan orangtua dan keluarga, dengan hasil jerih payah kita. Alhamdulillah.

Bagian kedua sebesar 30 persen, untuk kebutuhan diri sendiri. Self reward itu penting. Kita bisa memberikan penghargaan kepada diri sendiri. Dan bentuknya sesuai dengan selera masing-masing. Asal tidak berlebihan dan bukan suatu pemborosan.

Begian ketiga sebesar 20 persen, disisihkan untuk tabungan. Atau untuk dana membangun aset pribadi. Misalnya untuk menambah uang muka beli rumah. Untuk memperbaiki rumah. Atau, untuk menambah dana membeli tanah. Dan tanah itu akan dikembangkan menjadi kos-kosan. Jadi juragan kos di masa depan, hehee.

Terakhir, bagian sebesar 10 persen, dialokasikan untuk membayar zakat atau sedekah lainnya. Ingat, dalam harta kita, terdapat bagian milik orang lain yang kekurangan. Here we go, semoga tips di atas berguna ya. Dan selamat menyambut Lebaran!  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun