Untuk saat ini, siapa yang tidak mengenal Partai Perindo. Kukira hampir seluruh orang di negeri ini tahu dengan parpol baru tersebut. Persatuan Indonesia yang disingkat Perindo, tentulah identik dengan sosok Hary Tanoesoedibjo (HT). Ya, dia yang seorang taipan dan pemilik grup MNC, turut nyemplungke dunia politik praktis.
Dengan bantuan media-media di lingkup MNC, Perindo mendapatkan ruangnya. Satu hal yang paling kentara adalah, bergaungnya 'lagu kebangsaan' para kader Perindo. Mars Perindo, kemudian menjelma satu lagu yang cukup sering diperdengarkan melalui televisi-televisi yang berada di bawah naungan MNC Media.
Sejak beberapa tahun terakhir, mars Perindo seolah tak pernah absen dari layar televisi RCTI, MNC TV, Global TV, dan INews. Mereka bergantian untuk 'membumikan' untaian nada yang menjadi kebanggaan kader-kader Perindo itu. Bagi Hary Tanoe, hal ini wajar-wajar saja. Toh, media juga milik dia semua. Buat apa punya banyak media, kalau tidak bisa dimanfaatkan untuk membesarkan parpol yang didirikannya? Begitu barangkali, yang ada di benak Pak HT.
Walaupun dicibir sana sini, Hary Tanoe nampaknya tak ambil pusing. Kritikan dan teguran boleh terus berdatangan. Namun tak menyurutkan mars Perindo untuk tetap mengudara di layar televisi. Frekuensi tayangnya boleh berkurang. Tetapi untuk hilang sama sekali, sepertinya tidak bakal mungkin.
Oleh sebab itulah. Lantas mencuat sebuah pertanyaan sederhana, yang perlu kuungkapkan kali ini. Pertanyaannya bisa terdengar remeh-temeh, namun bisa juga menjadi serius. Kamu hapal mars Perindo...?
Tak bisa dipungkiri. Sebagian besar dari kita, adalah penikmat siaran televisi tak berbayar alias gratisan. Masyarakat golongan mayoritas, yang sudah bersyukur dapat memiliki televisi, dan menonton berbagai tayangan yang disajikan oleh sejumlah stasiun televisi secara gratis.
Karena gratis itulah. Kita sepertinya tidak mempunyai kontrol yang bebas, terhadap apa-apa yang disuguhkan oleh stasiun-stasiun televisi ini. Kadang kita hanya bisa pasrah, pasif, dan menerima. Apapun yang ditayangkan oleh televisi gratisan tersebut. Termasuk dengan tayangan mars Perindo. Mars yang nyaris selalu terselip di setiap acara yang ditayangkan oleh televisinya grup MNC.
Mau tak mau, barangkali kita telah 'terpapar' oleh kedahsyatan mars Perindo. Mau bukti...? Coba lanjutkan lirik ini: marilah seluruh rakyat Indonesia, arahkan pandanganmu ke depan.
Hahaa. Kalau mau diteruskan, bakal sampai ke lirik terakhir yang berbunyi: jayalah Indonesiaaa...!
Kukira, segala kalangan telah 'terhegemoni' oleh lagu tersebut. Tua, muda, mahasiswa, pedagang, anak sekolah, pokoknya semuanya deh! Ya, mungkin istilah hegemoni terlalu berat. Anggap saja telah terpapar. Hal ini lantaran saking seringnya kita mendengar mars Perindo. Hingga mungkin sampai terbawa ke alam bawar sadar. Dan ketika kita tak sengaja mendengar sayup-sayup lagu ini didengungkan, kita akan hapal dengan sendirinya.
Jokowi dan Perindo
Salah satu alasanku menulis artikel ini, karena membaca sebuah berita yang diusung detik.com.Di situ tertulis, Presiden Joko Widodo ternyata hapal mars Perindo. Entah, apakah pernyataannya memang benar adanya, atau cuma sekadar lip service.Karena tadi malam, Pak Jokowi menghadiri rapimnas yang diadakan Partai Perindo.
Kalau bagiku, ada dua kemungkinan dari pernyataan Pak Jokowi ini. Pertama, pernyataannya merupakan satu bentuk ungkapan 'terima kasih' kepada Perindo. Ya, dilansir dari laman kompas.com ini, Perindo resmi memberikan dukungan kepada Jokowi dalam pesta demokrasi tahun depan. Dengan menyebutkan bahwa ia hapal marsnya, semoga dapat meniupkan angin segar bagi para kader Perindo.
Well,selamat untuk Pak Jokowi. Nampaknya, dukungan yang masuk kepadanya semakin banyak dan nyata. Semoga hal ini benar-benar bertahan hingga hari-H di tahun depan. Dan dukungan yang mengalir ini adalah dukungan yang konstruktif.
Selamat juga untuk Partai Perindo, atas gelaran rapimnas-nya. Jujur, aku mulai membayangkan sendiri. Ketika nanti sudah mulai masuk musim kampanye pemilu, tayangan mars Perindo akan kembali sering mengudara di layar kaca. Mungkin akan turut dihiasi oleh penampakan Jokowi, beserta Hary Tanoe tentunya. Mari kita tunggu bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H