Salah satu perusahaan yang "beruntung" kulirik adalah bca finance. Jujur, aku tak begitu paham, apa dan bagaimana perusahaan finance atau leasing ini. Secara, background-ku adalah komunikasi. Aku lebih familiar dengan media, jurnalistik, pencitraan, jika dibandingkan keuangan, ekonomi, dan semacamnya.
Kudapat bca finance dari jobfair yang berlangsung di fakultas ekonomi, universitas brawijaya, pada 11 februari 2011. Setiap aku menaruh lamaran, harapanku cuma satu. Semoga ini jodohku, amin.
Tak lama setelah jobfair berlangsung, aku ditelepon untuk mengikuti proses rekrutmen yang diadakan bca finance ini. Woow..... sekali lagi aku harus melakukan perjalanan ke utara, yaitu Surabaya. Akan kuceritakan detil, aku dihubungi pada 17 februari, untuk menjalani psikotes pada 22 februari 2011.
Tes bca finance ini dilaksanakan di Universitas Airlangga kampus b, di jalan airlangga, Surabaya. Tepat pukul 8 pagi, aku telah sampai di gedung fakultas hukum, tempat berlangsungnya tes. Ternyata, cukup banyak peserta tes hari ini. Aku mengantre beberapa saat, dan kembali aku akan mengadu nasib.
Tes di bca finance cukup banyak. Pertama dating, sudah disuruh menggambar orang dan pohon, seperti psikotes kebanyakan. Lalu, ada jeda pemaparan company profile. Kemudian rangkaian tes dilanjutkan kembali. Yakni diskusi kelompok, atau focus group discussion (fgd).
Mulai tahap fgd ini, berlaku sistem gugur. Bagi yang tak lolos, dipersilakan pulang. Sementara bagi yang lolos, lanjut untuk tahap selanjutnya. Alhamdulillah.... aku lanjut. Tes dilanjutkan dengan rangkaian psikotes. Cukup menguras energi dan membuat mata sepet. Apalagi tes menghitung cepat, fiuuhhh.....
Alhamdulillah.... aku masih berjodoh dengan bca finance. Tahapan dilanjutkan dengan wawancara konsultan. Kala itu, hari sudah sore, bahkan menjelang maghrib. Hanya ada beberapa orang yang berhak mengikuti wawancara. Jauh bila dibandingkan dengan jumlah peserta tadi pagi.
Setelah mengisi form calon pegawai, aku dipanggil untuk wawancara. Kebetulan, orang yang mewawancaraiku, adalah orang yang menilai dalam fgd yang kujalani sebelumnya. Sehingga aku tak terlalu deg-degan dalam proses face to face ini. Segala daya telah kulakukan. Niatku cuma satu, memberikan kesan terbaik, agar aku diperkenankan untuk mengikuti tahapan tes selanjutnya.
***
Semuanya telah digariskan oleh Allah. Dan kita, tinggal menjalaninya saja. Ikhtiar dan doa, sudah kuupayakan maksimal. Hanya tinggal menunggu takdir. Takdir yang dijatuhkan Allah dari langit.
Jumat, 4 maret 2011. Sore-sore seperti ini, aku lebih suka tiduran di kamar. Tiba-tiba, handphone yang tak jauh dari kepalaku, berdering kencang. Akupun segera meraihnya, karena aku memang hanya tiduran, bukan tidur beneran. Nomor yang tak kuketahui. Siapa ya, batinku?