Dinamika kelompok adalah gambaran dan keadaan suatu kelompok, yang mengacu pada hubungan yang terjadi antara satu individu dengan individu atau kelompok lain, yang saling bergantung dan masing-masing mampu beragen. Dinamika kelompok menggambarkan kekuatan yang ada dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
GROUP adalah kumpulan dari dua atau lebih orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Karena dalam suatu kelompok dengan banyak orang dan banyak pemimpin, kehidupan dalam kelompok itu sangat dinamis. Semakin efektif kelompok, semakin baik kualitas hidup para anggotanya. Penting untuk dicatat bahwa kelompok tetap efektif, ada pengetahuan yang cukup tentang dinamika atau proses yang terjadi, dan kita mampu berperilaku efektif dalam kelompok. Dua hal penting ini dapat kita pelajari dengan memahami dinamika kelompok.
Kekuatan yang muncul dalam suatu kelompok dicirikan oleh beberapa unsur, yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi dan tugas kelompok, pengembangan kelompok, kohesi kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok dan efektivitas kelompok. Kelompok yang efektif dapat dilihat; (1) dalam kaitannya dengan produktivitas yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan kelompok, (2) secara moral dalam kaitannya dengan semangat dan sikap para anggotanya, (3) kepuasan, jadi keberhasilan para anggota dalam mencapai tujuan pribadinya. Karena berkaitan dengan tujuan pribadi, hal itu menimbulkan konflik jika tidak dipahami dengan baik. Konflik, jika tidak ditangani dengan baik, akan tumbuh dan dapat mempengaruhi eksistensi kelompok.
Semakin erat hubungan emosional antar anggota kelompok, semakin besar peluang mereka bisa menyelesaikan konflik. Selain itu pembagian kerja antar anggota kelompok juga perlu diperhatikan, sehingga semua anggota merasa diperlakukan adil.
Penyebab dinamika kelompok
Menurut Soekanto (2006), penyebab terjadinya dinamika kelompok adalah sebagai berikut:
a) Perubahan struktur kelompok sosial
Perubahan yang dikondisikan secara eksternal dalam struktur kelompok sosial harus dijelaskan dalam bentuk perubahan yang disebabkan oleh perubahan situasi. Keadaan ini dapat mengubah struktur kelompok sosial. Bagaimana ancaman eksternal mendorong perubahan struktur kelompok sosial.
b. pergantian anggota kelompok
Perubahan anggota suatu kelompok sosial tidak selalu mengubah struktur kelompok tersebut. Namun, ada juga kelompok sosial yang mengalami shock ketika salah satu anggotanya meninggalkan mereka. Jika anggota yang relevan memegang posisi penting, mis. B.dalam keluarga
c. Perubahan situasi sosial dan ekonomi
Dalam keadaan tertekan, masyarakat memperlakukannya sebagai satu kesatuan, sekalipun anggota masyarakat tersebut berbeda pandangan atau agama. Kita tahu bahwa kerjasama tim tentunya sangat penting dan diperlukan dalam sebuah organisasi, dengan adanya tim maka kerja keras menjadi lebih mudah dan pencapaian tujuan menjadi lebih mudah. Tentu saja, tidak ada seorang pun di tim yang lebih penting daripada seluruh tim. Tidak ada yang menjadi kepala tim, semua orang bekerja dengan peran dan tanggung jawabnya sendiri.
Dalam kelompok kita belajar, beradaptasi dan tumbuh bersama. Kinerja tinggi dan komunikasi tim bekerja dengan baik. Tim yang hebat dapat mencapai hasil yang maksimal. Dalam hal ini kerjasama tim harus terus menerus untuk mencapai tujuan bersama dan membuat organisasi yang dikelola mencapai hasil yang baik berupa untung atau rugi.
Namun, memimpin kelompok bukanlah hal yang mudah. Setiap orang dalam tim harus memiliki pikiran, keinginan, dan kebiasaan mereka sendiri. Menyatukan semua elemen dalam satu tim agar saling terkoordinasi bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pemimpin tim harus mampu meningkatkan semua keterampilan anggotanya tanpa membuat mereka berkonflik satu sama lain. Ketika semuanya mulai berjalan sesuai keinginan perusahaan, manajer harus mampu meningkatkan kinerja tim menjadi lebih baik. Ini adalah bagaimana hal itu dilakukan:
Implementasi langkah-langkah membangun tim
Kegiatan membangun tim terkait dengan pekerjaan yang ditugaskan. Namun, jenis kolaborasi memungkinkan karyawan untuk bekerja secara maksimal. Mereka dapat dengan mudah berdiskusi dan menghindari pertengkaran karena mereka sudah mengetahui hubungan dan tata krama mereka.
Menyelenggarakan pelatihan bersama
Produktivitas tim karyawan tidak akan meningkat tanpa pelatihan. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi bakat atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap karyawan. Bakat ini dapat dilatih secara intensif oleh perusahaan sehingga dapat berkembang lebih jauh dan berguna dalam proyek-proyek selanjutnya.
Lakukan evaluasi dan perbaikan
Review rutin sangat diperlukan untuk menyelaraskan visi dan misi tim. Semua anggota tim, termasuk manajer, memiliki hak untuk menyampaikan keluhannya agar dapat diselesaikan bersama. Selain masalah pekerjaan, evaluasi juga dapat menyelesaikan hubungan interpersonal, sehingga kerjasama kembali berjalan dengan baik tanpa rasa tidak nyaman. Ini meningkatkan kinerja individu dan menghasilkan pemain berkinerja tinggi yang membentuk tim yang kohesif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI