Mohon tunggu...
Nevy Ossa Gardara
Nevy Ossa Gardara Mohon Tunggu... -

jadilah diri anda sendiri ^^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Impian Ruang Publik Orang Kampung.

30 September 2015   19:52 Diperbarui: 30 September 2015   19:58 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Berbasis teknologi.

Teknologi di era sekarang memang sudah melekat didalam kehidupan kita, kita tidak bisa melepaskan terknologi tersebut walau hanya satu detik. Jika bisa dilihat sekarang orang- orang lebih menyukai berlama-lama menatap layar datar itu, melihat antusiasme masyarakat yang begitu besar terhadap perkembangan tekonolgi maka produsen- produsen terus gencar membuat produk- produk baru yang lebih canggih lagi. Mungkin jika diaplikasikan kedalam sebuah ruang publik atau lebih tepatnya alun- alun, kita bisa mengaplikasikannya terhadap penerangan. Penerangan yang ada dialun- alun hanya sebuah lampu yang memancarkan satu cahaya, namun jika seperti dikota- kota penerangan dengan lampu yang berwarna- warni mungkin menggugah para warga untuk berkunjung karena

Kami juga disini menginginkan ruang publik yang layak supaya kami tak perlu menaiki kendaraan yang menghabiskan berjam- jam demi menikmati sebuah ruang publik. Dan kami akan sangat bahagia jika alun- alun kami dapat dibenahi menjadi layaknya sebuah alun- alun yang tanahnya tertutupi rumput hijau bak permadani, pohon- pohon tumbuh disekitarnya, sampah yang tak terlihat lagi, tempat bagi anak- anak yang suka berkreatifitas, fasilitas- fasilitas yang nyaman untuk dipergunakan, sampai penerangan yang memadai. Jika sebuah ruang publik yang tersedia sudah memberikan kepuasan terhadap kita/ pemerintah sudah menjalankannya dengan baik, bukankah keinginan kita mendapatkan ruang publik yang nyaman, bersih, sejuk maka sikap kita sekarang adalah menjaganya seperti yang dikatakan pada awal tadi sebuah kerja keras tak berguna jika kita tak ingin bekerja sama dalam menjaganya. Menjaga ruang publik bukan hal yang gampang, selalu saja ada oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab dalam setiap tindakannya. Untuk itu kita harus bersama- sama bergandeng tangan untuk melindungi dan menjaga tempat yang kita punya dengan bersungguh- sungguh disertai dengan keikhlasan. Sebuah pekerjaan tanpa dilandasi dengan keikhlasan maka hasilnya itu hanya akan sia- sia saja. Beberapa sikap kita yang bisa meminimalisir kerusakan- kerusakan yang dibuat oleh orang yang usil, antara lain

- Tumbuh sikap saling menghargai.

Sikap orang kampung yang selalu bergotong royong lantas melahirkan rasa saling menghargai. Jika kita selalu ingat bagaimana susahnya membuat sebuah alun- alun, maka tidak ada lagi orang yang tega merusak. Melihat sebuah perjuangan dalam membangun ruang publik, tidak hanya satu orang yang terlibat dalam pembangunannya. Beberapa orang pun ikut berpartisipasi walau mereka mendapat upah, mereka bekerja dibawah terik matahari tak kenal lelah, rela warna kulitnya berubah untuk mewujudkan keinginan kita. Tanpa kita sadari jika dengan merusaknya kita bisa melukai hati seseorang pembuatnya, kita tidak menghargai jasa yang telah mereka berikan untuk kita.

- Buang sampah pada tempatnya.

Hal ini berkaitan dengan yang diatas jika kebersihan yang kita inginkan, maka kesadaran dalam membuang sampah pun harus diterapkan. Jika satu orang berpikiran hanya dialah yang membuang sampah tidak pada tempatnya, namun bagaimana jika 20 orang memiliki pemikiran yang seperti itu. Sampah yang berserakan yang tak terbendung lagi, kesannya terlihat kotor. Sedikit solusi untuk menguranginya yaitu kita mengambil beberapa kantong kresek lalu menyimpannya didalam tas jika tempat sampah terlihat jauh dan kita malas untuk membuangnya kesana karena hanya satu, pastilah diantara beberapa orang menyelipkannya ditempat yang tidak terjangkau. Maka kita keluarkan kantong kresek tersebut dan membuangnya ketika kita akan bpulng sempatkanlah untuk melewati tempat sampah yang tadi terlihat jauh tersebut

- Tidak mencorat- coret dan tidak merusak.

Dengan tersedianya tempat yang dikhususkan untuk orang- orang yang sukanya corat- coret atau yang selalu berkreasi, maka tidak ada lagi tangan- tangan yang usil mencorat- coret fasilitas yang telah disediakan, seperti mencoret- coret tempat duduk, tempat sampah, bahkan di jalanan pun sering ada. Hal tersebut tidak terjadi pada satu atau dua taman tetapi hampir beberapa.

Jika semua orang dapat bekerja- sama dalam melindungi, menjaga, bahkan sampai merawatnya, maka tak dipungkiri alun- alun tersebut akan tetap langgeng sampai beberapa tahun kedepan. Semoga dengan ini kita menjadi lebih sadar akan betapa pentingnya sebuah ruang publik untu kami yang jauh dari hiruk pikuk keadaan kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun