Rencana program makan siang gratis oleh pemerintah Indonesia telah menjadi sorotan sejak beberapa tahun terakhir. Program ini diusung oleh pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye pemilihan presiden 2024. Program ini bertujuan memberikan makan siang bergizi serta susu gratis kepada anak sekolah dan gizi tambahan bagi ibu hamil dan balita. Dalam konteks historis,program makan siang gratis telah dilakukan di beberapa negara,seperti Program Makan Siang Gratis di Spanyol. Negara Spanyol memiliki program makan siang gratis bernama "Comedores Escolares" yang menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang. Program ini didanai oleh kombinasi anggaran dari pemerintah nasional, regional, dan lokal. Berikut beberapa poin penting tentang anggaran dan mekanisme program:
Anggaran: 2023-2024 sekitar 1,5 miliar USD
Sumber dana: Anggaran Negara
Pemerintah pusat: 70%Â
Pemerintah daerah: 20%
Pemerintah lokal: 10%
Total anggaran: Sekitar €700 juta per tahun (data 2021)
Biaya per siswa: Rata-rata €6,50 per hari
Mekanisme: Dalam laporan Institut Penelitian Sosio-Ekonomi Luxembourg berjudul "Makanan sekolah gratis untuk semua anak miskin di Eropa: Target penting dan terjangkau?" . Mekanisme makan siang gratis di Spanyol melibatkan beberapa wilayah yang memiliki program makan siang gratis untuk siswa di sekolah. Program ini disediakan untuk anak-anak yang tinggal di panti asuhan hingga penyandang difabel. Penyelenggara: pemerintah Spanyol, yang dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Spanyol.
Sekolah negeri: 60%
Perusahaan swasta: 40% (dikontrak oleh pemerintah)
Rencana Program Makan Siang Gratis oleh Pemerintah telah dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada tanggal 26 Februari 2024. Kondisi sesungguhnya tentang program makan siang gratis oleh pemerintah Indonesia masih  dalam proses pengembangan dan evaluasi. Meskipun program ini diusulkan oleh pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai janji kampanye, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memasukkan program ini ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.Â
Program ini bertujuan memberikan makan siang bergizi serta susu gratis kepada anak sekolah dan gizi tambahan bagi ibu hamil dan balita. Namun, program ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya yang besar dan perluasan defisit anggaran fiskal Indonesia. Selain itu, program ini juga memerlukan pendanaan yang besar dan harus dikelola dengan baik dan transparan untuk mencegah kebocoran serta header. Dalam beberapa sumber, biaya yang diperkirakan untuk program ini mencapai Rp 400 triliun, dan beberapa analis telah mengancam tingginya biaya yang harus ditanggung untuk mewujudkan janji kampanye Prabowo itu.
Rencana program makan siang gratis oleh pemerintah dapat dikaji dalam program aspirasi dan kehendak rakyat yang harus diwujudkan oleh pemerintah sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan program ini bertujuan untuk menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat, khususnya bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Dengan mendapatkan makan siang yang bergizi, kesempatan mereka untuk tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi lebih terbuka. Dalam program makan siang gratis ini terdapat dampak positif seperti mengatasi kemiskinan,meningkatakan kualitas pendidikan,meningkatkan kesehatan. dalam hal ini,terdapat dampak negatif seperti pengeluaran anggaran yang besar dan keterlibatan pemerintah dalam makan siang gratis yang kurang efektif.
Kesimpulan dari artikel ini adalah  Indonesia telah mengumumkan program makanan gratis dan untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan warga Indonesia. Program yang masuk dalam anggaran pemerintah tahun 2024 ini bertujuan untuk memberikan makan dan jajanan gratis kepada anak-anak dari berbagai latar belakang. Program ini juga melibatkan partisipasi sekolah dalam memberikan informasi mengenai menu dan kualitas makanan. Pemerintah juga terlibat dalam program ini, menyediakan dana untuk pelaksanaannya di wilayah regional dan lokal. Program tersebut merupakan bagian dari aspirasi pemerintah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh warga negara, terutama mereka yang berasal dari kelompok kurang mampu. Namun, hal ini juga mempunyai aspek negatif, seperti pengeluaran pemerintah yang berlebihan dan kurangnya dukungan pemerintah terhadap program pangan gratis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI