Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sarat Beban Berat

21 Oktober 2024   19:07 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:42 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengisi ruang kosong dalam pikiranku, dengan banyak suara.

Aku memenuhi risau, dengan percakapan yang tidak aku dengarkan.

Aku menambahkan riuh dan berisik pada jeda.

Suara keras nafasku, tidak bisa menghapus gelisah,

yang dibawa oleh hati yang resah atas langkah rapuh.

Dan galau yang rentan terhadap bosan, sendiri dan sunyi.

Sarat dan berat..

Beban pada hati, beban pada langkah.

Beban pada ruang kosong yang terus hadir.

Tali-temali gundah yang mengelilingi benak,

mengisi kaki dengan rantai sarat beban.

Sarat. Berat.

Langkah gontai yang digelayuti rasa bersalah dan kesedihan.

Sarat. Berat.

Lunglai tangan di sisi tubuh, kalah.

Sarat. Beban.

Pada harapan yang dilukis pada dinding pasir.

Sarat. Beban.

Pada mimpi yang digantungkan pada kehampaan.

Sarat beban berat.

Sarat.

Beban.

Berat.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun