Sore hari datang dengan cahaya senja oranye memenuhi langit. Terlihat kupu-kupu di antara burung-burung yang hendak pulang..
Dengan formasi huruf  v yang terlihat gagah, burung-burung menjauh pulang. Aroma mawar pun masih tetap tinggal, dan (akhirnya) ditinggalkan burung-burung yang terbang pulang.
Bahkan malampun tidak sanggup meniadakan, betapa cantik dan indahnya bunga mawar.
Sisa-sisa embun yang hadir di kelopak, daun dan batang mawar mulai menghilang.
Namun, kelopak-kelopak mawar yang rapuh itu mulai gugur. Lebah-lebah tersebut telah membentur kelopak mawar dan menjadi lelah karenanya.
Duri yang tetap ada dan menjadikan tangkai-tangkai mawar tersebut tetap tegak tumbuh.
***
Note:
Bagian awal dari puisi-puisi berikut adalah penggalan yang berada di kotak pertama dari 16 kotak. Setiap bagian puisi ini terdiri dari tulisan 2 orang yang berbeda. Bagian-bagian kotak ganjil untuk menggenapi bagian yang lain, sehingga puisi-puisi ini seperti melompat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H