Sudah pernah melihat burung bangau kertas? Sudah pernah mencoba membuat burung bangau kertas dari kertas origami? Berapa jumlah terbanyak bangau kertas yang pernah dilipat?
Aku? Aku tidak tahu bagaimana cara melipat burung bangau kertas. Sekalipun mengagumi seni lipat kertas sampai ke tahap tertentu, aku tidak tahu bagaimana melipat kertas untuk mendapatkan hasil akhir: burung bangau kertas.
Sekalipun demikian, kesukaan terbesarku adalah hal ini, keponakanku dan mamakya tahu bagaimana membuat burung bangau kertas. :)
Ada banyak yang bisa dihasilkan dari seni melipat kertas; kincir angin kertas, kodok, kupu-kupu,kapal mungil -- yang bisa dilayarkan di selokan depan rumah -; kupu-kupu, kapal terbang. Dari banyak tersebut, aku jarang berhasil melipat burung bangau kertas. :) Selainnya, aku sudah pernah coba dan berhasil.
Burung bangau kertas. Aku tidak tahu bagaimana cara melipat burung bangau kertas dengan lancar. Sekalipun sudah pernah mencoba beberapa kali, hasilnya tidak pernah sebaik di lembar gambar langkah-langkah cara membuat burung bangau, yang biasanya diletakkan pada bungkus kertas origami. Lipatan-lipatan yang berjejak jelas di kertas membuat kertas tersebut jadi lepek, lusuh dan tak berdaya jika ternyata aku melakukan salah lipat pada salah satu langkah membuat bangau tersebut. Entahlah.
Namun, keponakanku bisa dengan mudah melakukannya. Mamanya sudah mengenalkan dan mengajarkannya bagaimana membuat burung bangau kertas sejak dini. Setiap kali mereka melakukannya, aku akan duduk di sebelah mereka, menyaksikan tangan mereka yang bergerak dengan kecepatan pasti. Tekanan-tekanan pada kertas terlihat tegas. Hal itu tampak dari hasil lipatan yang tidak ragu sedikitpun.
***
Dalam banyak drama juga buku yang ditulis dengan burung bangau kertas di dalamnya, cerita-cerita tersebut selalu menyertakan jumlah bangau yang berhasil dibuat. Ada tulisan yang mengatakan bahwa dengan membuat 1.000 bangau kertas, harapan dan doa-doa kita akan terjawab.
Entahlah, yaaa... jelas dibutuhkan lebih dari rindu. Ada tekad, disiplin, ketangguhan dan kerja keras untuk berhasil melipat dan mengumpulkan 1000 burung bangau kertas. Belum lagi ketabahan dan kesediaan menanggung kelelahan.
Namun membayangkan seseorang membuat 41.300 burung bangau kertas itu, sungguh luar biasa. Empat-puluh-satu ribu tiga ratus bangau kertas selama 3 tahun lebih. Empat-puluh-satu ribu tiga ratus bangau kertas, lo..
Empat-puluh-satu ribu tiga ratus bangau kertas untuk seseorang! Â
Aku baru saja menyelesaikan sebuah buku yang menyertakan burung bangau kertas di dalamnya. Tokoh utamanya, yang diam-diam menyukai teman sebayanya, membuat burung bangau kertas. Pada satu masa, dia bahkan membuat bangun kertas tersebut pada malam hari, di balik selimut. Demi apa itu? Demi menyatakan kerinduannya.
Di sisi sebelah dalam kertas yang kemudian dilipat menjadi burung bangau kertas tersebut dia menuliskan, aku merindukanmu.
Jika satu burung bangau kertas mewakili 1 keping rindu, maka 41.300 burung bangau kertas untuk 41.300 keping rindu. Jumlah yang sangat cukup untuk mengekspresikan cinta yang mendalam. Bagai jumlah embun yang tertinggal di dedaunan. Seperti rinai gerimis sekejap yang turun sekedar membasahi teras depan rumah.
Ih, jadi romantis gini.. :) Begitulah efek yang ditimbulkan oleh bacaan manis yang memberi kesan romantis. Buku-buku bacaan acapkali memberikan rasa tertentu, sensasi melankolis dan cita rasa after-reading lainnya.
***
Adakah kemungkinan di waktu mendatang, aku akan membuat burung bangau kertas dalam jumlah yang sangat banyak?Â
Mungkin saja. Bisa jadi. Untuk harapan dan keinginan menjelajah Indonesia setidaknya ke-50 kota, ke-100 pantainya dan menikmati kuliner lokal sebanyak-banyaknya .. :)
Di lantai kamarku, ada sebuah toples plastik bertutup warna hijau setinggi 24 cm dengan diameter 10 cm. Toples tersebut berisi sejumlah bangau kertas. Karena dibuat dari kertas yang bercorak dan berwarna-warni, toples tersebut terlihat cantik dengan burung bangau warna-warni dan bercorak dengan berbagai jenis ukuran.
Setiap kali terlintas tentang rindu, tentang harapan dan tentang keinginan, aku akan mengangkat toples tersebut setinggi mataku. Toples yang isinya menggambarkan tentang kerja keras, tekad sekaligus kelembutan. Ada perasaan lega yang muncul. Seperti keyakinan bahwa setelah malam berlalu, pagi akan datang. Seperti rindu yang selalu dibawa ombak ke pantai. :)
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H