Tak jauh dari tempat makan siang kami, ada beberapa pantai yang bisa dituju. Kami memilih pantai Kedu Warna.
Sebelum sampai ke tempat wisata yang kami tuju, kami melewati pantai Kedu dan Aurora Beach (sedang dalam tahap pembangunan). Di ujung yang tampak semenanjung terlihat aktifitas di pantai. Setelah lihat map, akhirnya tahu kalau pantai yang terlihat ada bangunan gazebo tersebut entah pantai Ketang, entah pantai Alau-alau.
Karena jarak pantai yang berdekatan, jika ingin mengunjungi pantai tetangga sangat bisa dilakukan. 😁 Bahkan dalam jarak kurang dari 2 kilometer, sudah ada 3 pantai yang bertetangga.
Dermaga ini adalah pasar ikan di Kalianda. Banyak kapal nelayan terlihat "parkir" di dermaga. Kami mendapatkan info bahwa ombak sedang tinggi, sehingga banyak nelayan memutuskan tidak melaut untuk sementara waktu.
Ada amphitheater melingkar berukuran kecil di bagian tengah areal dermaga ini, tak jauh dari tempat parkir banyak perahu. Bagian tengahnya digunakan untuk bermain anak-anak. Orangtua mereka mengawasi mereka sambil duduk di tangga-tangga beton tersebut. Di sudut jauh jalan menuju ke arah laut terlihat batu-batu besar di dekat air laut. Fungsinya adalah sebagai pemecah ombak.
Di tempat yang sama, dari arah masuk kendaraan ke dalam areal Dermaga Bom Kalianda, ada beberapa mobil besar sedang mengeruk dan menimbun tanah. Tampaknya pasar ikan ini akan diperlebar areal dermaganya.
***
Langit masih mendung. Awan-awan putih dan kelabu menutupi langit Barat. Sehingga sulit sekali menyaksikan matahari terbenam dari Kalianda. Kami memutuskan kembali ke Bandar Lampung tanpa menunggu matahari lebih turun lagi.