Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gita Manis Gesture Park Eun Bin dan Kang Tae Oh pada Extraordinary Attorney Woo

3 Agustus 2022   23:11 Diperbarui: 3 Agustus 2022   23:22 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Beberapa drakor muncul dengan genre romantis yang manis. Salah satunya yang sedang tayang tahun ini adalah Extraordinary Attorney Woo. Ketika catatan ini disiapkan, aku sudah rampung tonton drama ini sebanyak 10 episode.

Setiap episodenya menampilkan adegan-adegan romantis nan lembut. Tulisan kali ini membahas gesture para pemeran utamanya yaitu Park Eun Bin yang berperan sebagai attorney Woo Young Woo; Kang  Tae Oh berperan sebagai litigator Lee Jun Ho dan Kang Ki Young  yang berperan sebagai attorney Jung Myung Seok. Eun Bin, Tae Oh dan Ki Young adalah aktor dan aktris yang kemampuan aktingnya terasah di karya-karya mereka sebelumnya.

Hal-hal berikut adalah sebagian adegan yang menampilkan gita manis gesture para pemerannya, yaitu:

Minta maaf lebih dulu 

Hidup dengan autis yang berspektrum, sangat mudah orang lain melihat Young Woo dengan kasihan. Termasuk Jung Myung Seok dan teman-teman kuliah Jun Ho.

Jung Myung Seok, pengacara senior yang adalah atasan Young Woo, meminta maaf pada Young Woo. Dan mengakui secara terbuka kesalahannya karena sebelumnya menyebutkan pengacara lain adalah "pengacara normal." Namun sebagai penonton kita tahu, kesalahannya adalah menganggap Young Woo tidak mampu berkomunikasi dengan baik.

Cara Myung Seok mengungkapkan maaf sungguh sangat menyentuh. Penyesalan itu muncul tentu saja karena kesadaran bahwa dia telah berprasangka tidak baik pada Young Woo dan tanpa sadar telah memperlakukan Young Woo tidak setara dengan pengacara lain.

Di waktu yang lain, Jun Ho meminta maaf pada Young Woo karena seorang adik tingkatnya memperlakukan Young Woo dengan tidak tepat. Pertama, disangkanya Jun Ho sedang melakukan pekerjaan sukarela penyandang cacat karena terlihat bersama Young Woo. Yang kedua, karena menganggap Young Woo adalah penyandang disabilitas yang butuh semangat.

Meminta maaf semestinya memang didului dengan kesadaran bahwa sudah melakukan hal yang tidak tepat dan atau memperlakukan sesama kita dengan tidak setara secara adil.

Dansa Waltz pintu putar

Aku tidak menyangka bahwa adegan Young Woo menggunakan pintu putar pada kantor barunya justru menghasilkan gambar yang sangat memikat.

Percobaan pertama, Young Woo tidak berhasil. Percobaan kedua, Young Woo nyaris menabrak pintu yang sedang bergerak karena tidak berhasil masuk ke bagian ceruk dari pintu putar tersebut. Percobaan ketiga,, Young Woo justru berputar-putar beberapa kali sebelum akhirnya keluar dari pintu putar. Posisinya malah kembali ke posisi awal, di luar bangunan kantor.  Jun Ho membantunya masuk lewat pintu putar dengan memegangi pintu putar tersebut sehingga tidak bergerak.

Ketika Young Woo akan menggunakan pintu putar lagi, Jun Ho menyarankan untuk menganggap menggunakan pintu putar serupa berdansa Waltz.

Lalu, terlihatlah adegan romantis itu. Mereka berdua, dengan jarak yang tidak begitu rapat, keluar menggunakan pintu putar seperti berdansa. Dalam gerakan yang sangat lambat, adegan ini sungguh bisa menerbitkan senyum. :)

Makan siang bersama, ditemani cerita paus

Hal yang paling menarik bagi Young Woo adalah paus. Semua hal tentang paus. Namun, koleganya kurang berkenan jika Young Woo terus-menerus bercerita tentang paus, maka Young Woo membatasi menceritakan tentang paus pada teman-teman kerjanya. Kecuali, pada Jun Ho. Jun Ho bersedia mendengarkan Young menceritakan tentang paus. Paus apapun. Hal tersebut dilakukan pada saat makan siang, saat Young Woo mengantar Jun Ho ke pintu depan kantor, saat Jun Ho sedang menyikat gigi di rumah.

Aku merasa momen seperti ini sungguh manis. Coba bayangkan, siapa yang mau mendengarkan cerita orang lain tentang sesuatu secara terus menerus kecuali engkau tertarik pada orang tersebut.

Dansa di TKP

Pada kasus lain, Young Woo dan Jun Ho harus mendatangi lokasi TKP. Sebuah kamar pada kediaman keluarga menjadi TKP peristiwa bunuh diri.

Ketika Young Woo dan Jun Ho memeriksa langit-langit kamar menggunakan kamera, Young Woo dan Jun Ho bergerak bersama dengan cahaya matahari menembus tirai tipis berwarna putiih yang pantulannya membuat siluet padu gesture mereka berdua.

Young Woo dan Jun Ho memeriksa langit-langit. Namun, penonton yang menyaksikan drama ini seperti sedang melihat penampilan dansa sepasang kekasih selama 30 detik. Tiga puluh detik yang sangat indah. Hehehe...

 

Gambar paus raksasa

Jun Ho membawa Young Woo ke sebuah ruangan. Pada salah satu dinding tersebut, ada gambar paus yang sangat besar. Gambar paus itu, nyaris memenuhi seluruh dinding tersebut. Dan, wajah Young Woo dipenuhi dengan senyum yang terpancar seperti matahari di musim semi.. :)

Genggaman tangan singkat

"Pegangan tangan itu bisa nanti." Dari antara catatan daftar yang diberikan Young Woo untuk kegiatan selama kencan, ternyata "mengantarkan pulang" dan "berpegangan tangan" tidak ada.

Sekalipun sulit untuk Young Woo melakukan kontak fisik, Young Woo bersedia mencoba menggenggam tangan Jun Ho. Lucunya, Young Woo mengeluarkan timer untuk menghitung seberapa lama Young Woo sanggup menggenggam tangan Jun Ho. Sekalipun singkat dan hanya sekitar 25 detik, senyum Jun Ho mekar karena Young Woo bersedia menggenggam tangannya. Genggaman tangan yang sangat singkat.

Langkah besar Young Woo

Menonton behind the scenes dari banyak drama membuat aku tahu bahwa banyak sekali adegan harus diulang demi mendapatkan visual yang bisa menyampaikan pesan cerita dengan baik. Salah satu tayangan behind the scenes yang sering bermunculan di sosial media adalah adegan ciuman.

Kembali ke drama ini. Sebelum adegan ciuman, ada adegan yang menarik perhatianku. Adegan yang menarik tersebut adalah ketika Jun Ho mengambil langkah perlahan mendekati Young Woo. Ketika ujung sepatu mereka bersentuhan, Young Woo mundur setengah langkah. Namun, Jun Ho mengambil satu langkah besar untuk mundur. Jun Ho terus berusaha agar Young Woo merasa nyaman di dekatnya sekalipun harus dengan resiko "memberi jarak aman" pada Young Woo. Young Woo-lah yang kemudian mengambil langkah pertama untuk kembali mendekat pada Jun Ho.

Ketika sutradara menunjukkan 2 pasang kaki, hal tersebut mengekspresikan langkah-langkah pada hati pemilik kaki-kaki tersebut. Dan gambaran tersebut disampaikan dengan sangat baik. Sekalipun yang terlihat adalah langkah-langkah kecil Young Woo yang hati-hati, namun bagi pemiliknya (pastilah) dibutuhkan langkah besar hati. Langkah kaki yang membutuhkan keberanian besar.  

Mengantar menuju altar

Suatu kali, sepulang dari kerja, Young Woo berbincang dengan ayahnya. Ayahnya, Woo Gwang Ho, yang adalah jenius sekolah hukum, yang memutuskan membuka resto kimbab supaya bisa memiliki waktu lebih banyak demi merawat Young Woo.

Young Woo berkata bahwa karena autisnya mungkin saja dia tidak menikah. Namun, jika ada pria yang dicintainya dan mencintainya, dia akan menikah. Janjinya pada ayahnya, pada saat itulah mereka berdua akan berjalan menuju altar, saat ayahnya menggandeng dan mengantarnya. Hatiku segera saja meleleh... Terharu..

Paus berenang di ruang terbuka

Kecintaan Young Woo pada paus memang luar biasa. Ketika ide muncul, biasanya yang terlihat adalah bohlam yang menyala. Beda keadaannya dengan Young Woo. Di permukaan kepalanya bukan bohlam menyala yang muncul. Yang muncul, justru paus yang berenang dengan anggun.

Paus menempati bagian terbesar dalam kehidupan Young Woo.

Ada adegan yang menampilkan paus berenang dengan tenang, antara lain adalah paus berenang di atas train-set yang sedang bergerak; awan berwarna putih berbentuk paus menggantung di antara gemawan lain; paus berenang di antara gedung-gedung pencakar langit. It was so romantic. Seakan-akan, semua yang bergerak cepat, melambat mengikuti gerakan paus.

Tidak terganggu sama sekali

Cara memandang Jun Ho yang penuh hormat pada Young Woo membuat hati sangat hangat. Jun Ho jelas tidak terganggu atas autis yang dimiliki Young Woo. Sekalipun nada bicaranya perhatian dan sopan pada semua orang, namun ketika berbicara pada dan atau tentang Young Woo, suaranya terdengar hangat dan sangat menghangatkan.. :)

Jun Ho tidak terganggu dalam banyak hal dan keadaan yang berhubungan dengan Young Woo. Ketika Young Woo hanya memegang 2 ujung jarinya ketika berkenalan, menghabiskan makan siang berdua sambil mendengarkan Young Woo bercerita tentang paus,  . Termasuk ketika Young menawarkan diri mengantarkannya pulang dan membukakannya pintu. Hahahahaha...

***

Salah satu soundtrack drama ini terdengar di episode 2. Ketika dalam upaya penyelidikan sebuah kasus, Young Woo melakukan fitting gaun pengantin. Ketika Jun Ho menatapnya, sinema tampil dalam gerakan sangat lambat. Dan wajah Jun Ho yang diasumsikan "jatuh cinta lagi" terlihat begitu merona merah muda.. Haduuuuh, jantungku berdetak seperti pendulum.. :)

Dan tentu saja, pria yang berandil sangat besar sehingga memunculkan banyak adegan indah nan manis ini adalah Lee Jun Ho. Pria berhati hangat ini membuat Young Woo ingin mencoba banyak hal baru. Pria yang sekalipun tahu banyak tentang hukum, memilih memperhatikan lebih banyak. Pria yang sangat memperhatikan Young Woo sehingga melakukan tos mimunan dengan Young Woo ketika yang lain sudah menarik gelas mereka. Pria yang menolak dikatakan sedang menunjukkan empati alih-alih sedang jatuh cinta. Pria ideal, yang banyak dijumpai dalam drama.. Hehehehe.. :) (RS)

***

#Extraordinary Attorney Woo

# Park Eun Bin  #Kang Tae Oh  #Kang Ki Young

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun