Ketika kesulitan dan atau kesedihan tidak cukup kuat untuk ditanggung seorang diri, para ibu atau para ayah akan berkumpul di suatu tempat dan membicarakannya.
Pada beberapa episode, ada scene ketika para ayah berkumpul di tenda untuk minum soju sambil membicarakan kesedihan mereka.
Memiliki sahabat yang dengan mereka bisa membicarakan kesedihan tanpa merasa harus dinasehati adalah salah satu anugerah termanis dalam persahabatan.
3. Sakit penyakit tidak (cukup) menakutkan
Dalam perjalanan kehidupan, mengalami sakit adalah hal yang sangat tidak bisa dihindari. Beberapa anggota keluarga, mengalami sakit baik ringan maupun berat. Setiap orang belajar mengenali gejalanya sehingga mengetahui bagaimana cara mengatasinya dengan baik.
Jika cukup parah, mereka akan saling mendatangi, membawakan makanan dan saling menghibur. Sakit penyakit tidak pernah cukup menakutkan untuk dihadapi 5 keluarga.
Kim Jung Bong menderita penyakit parah yang membuat fisiknya sangat lemah. Selain di rumah untuk belajar persiapan ujian PNS, Jung Bong bermain ding-dong di rental ding-dong dekat rumah. Karena kelemahan fisik tersebut, anak-anak dari 5 keluarga ini memperlakukannya dengan baik dan menjaganya dengan rasa sayang yang berlipat. Hidup dengan orang yang memiliki fisik lemah bukanlah perkara sulit bagi mereka.
4. Selalu ada harapan
Duk Seon tidak suka belajar. Choi Taek fokus hanya pada Baduk. Jung Bong ingin jadi PNS. Dong Ryong merasa tak berbakat di kelas.
Namun, selalu ada harapan untuk mereka meraih cita-cita yang mereka impikan sekalipun butuh waktu lama. Tak pandai, bukan berarti mimpi tak bisa diraih. Selalu ada harapan.
5. Makanan yang secukupnya, pada hari ini