Drama tentang kilas balik masa-masa 5 sekawan tumbuh bersama di sebuah gang kecil di bagian tepi kota Seoul. Tentang pertemanan yang terus karib dalam banyak musim dan tahun. Lima keluarga tinggal di salah satu gang di sebuah kompleks perumahan.Â
Bersama-sama selama lebih dari 15 tahun; melewati begitu banyak dinamika keluarga; dan berbagi begitu banyak lauk dan camilan dalam tahun-tahun tersebut. Dalam drama ini, masa yang lebih banyak muncul antara tahun 1988 hingga bagian awal 1989.
Drama Reply 1988 ini dirilis tahun 2015 dengan 20 episode berdurasi 80 -- 110 menit. Setiap episodenya terasa hangat dengan dekatnya 5 keluarga ini; para ayah yang sesekali minum bersama; para ibu yang mempersiapkan bahan makanan secara bersama-sama di tempat duduk luas di dekat rumah mereka; lima sekawan (Sung Duk Seon, Choi Taek, Ryu Dong Ryong, Jung Hwan dan Sung Sun Woo) yang sering berkumpul di kamar Taek; saudara kandung 5 sekawan (kecuali Choi Taek yang terlahir sebagai anak tunggal) yang menjadi saudara bagi yang lain.
Duk Seon menyukai Sun Woo. Sampai membelikan coklat batangan untuk Sun Woo. Coklatnya justru dimakan adik Sun Woo di depan Duk Seon, tanpa mampu Duk Seon minta kembali. Sun Woo mulai menyukai Bo Ra (kakak Duk Seon) sejak Bo Ra menghiburnya di acara pemakaman ayah Sun Woo 3 tahun sebelumnya. Sementara Bo Ra yang lebih tua 3 tahun, lebih tertarik pada teman sekampusnya.
Ketika penangkapan pada demonstran mahasiswa di kampus terjadi, Bo Ra berhasil menyelamatkan diri. Tidak berhasil menghubungi siapapun ke rumah, Bo Ra menghubungi Sun Woo untuk menjemputnya di suatu tempat yang sangat jauh dari rumah namun dekat ke telepon umum.Â
Belakangan Bo Ra sulit menghubungi kekasihnya dan menemukan fakta bahwa kekasihnya berselingkuh. Sun Woo mengetahui keadaan tersebut, menunggu beberapa waktu kemudian mencoba melakukan pendekatan lagi.
Jung Hwan menyadari bahwa dia menyukai Duk Seon sejak mereka berdua terjebak di dinding ketika sedang bersembunyi dari kejaran ayah Dong Ryong yang adalah kepala sekolah tempat mereka belajar. Jung Hwan mencoba melakukan pendekatan pada Duk Seon setelah mengetahui bahwa Sun Woo menyukai Bo Ra.
Karena sakit jantung yang diderita Jung Bong, abang Jung Hwan ini jarang melakukan aktifitas fisik yang melelahkan. Salah satu aktifitas di luar rumah yang paling disukainya adalah... bermain dingdong.Â
Duk Seon berinisiatif mengenalkan teman-teman dekatnya pada Jung Bong. Pada salah satunya, Jung Bong sangat tertarik. Saking tertariknya, ketika janji jumpa sampai rela menunggu di luar kafe selama berjam-jam di musim dingin.
Tindakan Jung Bong tersebut membuat gempar lima keluarga yang memang sangat dekat satu dengan yang lain. Semuanya panik karena tahu fisik Jung Bong tidak sekuat yang terlihat.
Frustasi sungguhan nonton drama yang satu ini. Sehingga, drama ini mesti ditonton secara marathon untuk mengusir rasa penasaran yang terus menggantung di ujung setiap episode. Hehehe... :)
Rasanya sengsara banget melihat Jung Hwan hanya bisa menatap Duk Seon dari kamarnya. Bagaimana Jung Hwan menanti dengan cemas Duk Seon pulang dari ruang belajar, padahal Duk Seon malah ketiduran di sana; Jung Hwan menunggu Duk Seon setiap pagi di depan pagar rumahny padahal rumah Duk Seon di basement rumahnya; bagaimana Jung Hwan mendatangi Duk Seon ketika Duk Seon menelponnya untuk datang; Jung Hwan berdiri di tengah hujan dan menunggu Duk Seon berjam-jam di depan gang di sebuah malam yang dingin menggunakan payung karena tahu Duk Seon tidak pernah ingat membawa payung.
Sengsara. Sungguh. Kadang gemeeeees, lihatnya. ;)
***
Tak lama setelah dirilisnya drama ini, kabarnya penikmat drama ini,terbagi menjadi 2 kelompok besar. Yang pro Duk Seon berpasangan dengan Choi Taek dan yang pro Duk Seon berpasangan dengan Jung Hwan. Aku adalah orang yang berada di barisan Duk Seon berpasangan dengan Jung Hwan. :)Â
Alasan yang terutama selain menyaksikan usaha Jung Hwan mendekati Duk Seon adalah Duk Seon juga terlihat menyukai Jung Hwan. Beberapa kali terlihat dari cara Duk Seon menatap Jung Hwan.
Entah kenapa Jung Hwan terus menahan perasaannya sekalipun beberapa kali terlihat Duk Seon merespon perhatian Jung Hwan dengan manis.
Agak heran saja melihat versi dewasa Choi Taek. Dari perangainya justru dia lebih mirip Jung Hwan. Pada wawancara yang seolah bercerita tentang film dokumentar pemain baduk Choi Taek, dia agak galak ketika berbicara pada Duk Seon. Sesaat, sempat aku mengira bahwa Jung Hwanlah suami Duk Seon. Hehehe...
Mungkin saja memang benar jika Taek menyukai Duk Seon sejak kanak-kanak, namun justru Jung Hwan yang terus menerus menunjukkan perasaannya pada Duk Seon.
Atau, Jung Hwan dan Duk Seon tidak yakin dengan perasaan masing-masing sekalipun masing-masing terlihat sangat nyaman sekaligus kikuk ketika berdekatan. Ataukah karena karakter Jung Hwan yang kaku dan suaranya terdengar ketus maka pilihan jatuh pada Choi Taek yang lembut dan tenang? Entahlah!
Kata siapa dua orang yang saling menyukai tidak tentu bisa bersama? Bisa! Bisa saja terjadi. Hiks.
***
Sesudah separuh episode, aku benar-benar berharap jika Jung Hwan ada kesempatan untuk menyatakan perasaannya pada Duk Soen.
Cinta pertamanya kita bisa jadi cinta pertamanya orang lain. Bahkan, bisa jadi, setiap orang (sesunggauhnya) adalah cinta pertama bagi orang lain. Entah diketahui atau tidak, entah dinyatakan atau tidak, setiap orang (bisa jadi) adalah cinta pertama bagi orang lain. (RS)
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H