Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tidak Sanggup Melihat Hari Depan

22 Januari 2022   23:33 Diperbarui: 22 Januari 2022   23:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setapakpun tak dapat maju.
Seincipun tak mampu
Sembilu terasa menusuk dan ngilu.
Kusut, masai.

Tak bisa melihat hari depan.
Bukan milik kita, kita belum tentu ada di sana.
Masa depan yang entah berapa jauh, masa depan yang entah berapa lama lagi.
Tidak sanggup melihat hari yang tak tentu dijalani.

Setapakpun tak dapat bergegas.
Menggerakkan nyalipun tak mampu.
Sembilu terasa menusuk dan pedih.
Luka, trauma.

Duhai...
Berhenti melakukannya.

Sebelum aku menyakiti diri sendiri.
Sebelum kau menyakiti dirimu sendiri.
Sebelum dia menyakiti hidupnya.

Tak mampu...
Tak sanggup...
Helaan nafas menyeret kegentaran masuk ke dalam benak.

Di mana lagi, ke mana lagi akan memperoleh kekuatan beranjak maju?
Pada siapa, untuk siapa masa depan milikku ini?
Milikkukah, masa depanku?
***

Catatan dari kotaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun