Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

House on Wheels Season 3: Si Bungsu yang Ramah dan Menyenangkan (Bagian 5)

21 Januari 2022   09:01 Diperbarui: 21 Januari 2022   09:02 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim gugur masih terus memancarkan warnanya yang cerah dan berani. Dedaunan musim gugur masih terlihat di perjalanan ke-5 House on Wheels season 3 ini. 

Kabut yang terlihat menempel di ujung perbukitan, bahkan menutupi bagian atas gunung. Bukit-bukit dipenuhi paduan warna merah, kuning, coklat dan hijau dedaunan dengan jalan raya panjang dan berliku-liku. Punggung gunung yang saling bertumpukan.

Di dekat perbukitan tersebut ada sungai yang mengalir dengan pantulan cahaya berwarna bening di atasnya. Bentang alam penuh warna ini serupa lukisan abadi yang dibekukan waktu. Berada di posisi Bumi yang mengalami 4 musim, membuat pemandanganpun memancarkan pesona 4 musim yang menakjubkan.

Pada hutan di antara pepohonan tanpa daun dengan ranting menghadap ke langit, mereka memarkirkan rumah beroda. Barisan pepohonan ginko dan maple dengan warna yang bersebrangan. 

Cahaya matahari menembus dahan dipenuhi ranting dan menghangatkan rumah yang dipenuhi aroma dan citarasa musim gugur yang menempel di sudut-sudutnya. 

Di bagian lain hutan ada pepohonan dengan dedaunan kuning mungil menempel melindungi ranting dari serbuan angin dingin nan lembab. 

Permukaan tanah di sekitar pepohonan tersebut dipenuhi dengan dedaunan kecoklatan yang menyelimuti tanah dengan ramah. Dan serupa karpet alam yang menyambut tetamu di perjalanan kali ini.

Ada sebuah rumah pohon yang dibangun menyesuaikan dengan sebuah bentuk pohon pinus yang tinggi. Dari jauh, rumah tersebut seperti dalam buku cerita kanak-kanak dulu dengan tangga dan balkon terbuat dari kayu coklat gelap. Di bagian dalam rumah terlihat batang pohon yang digunakan untuk menjadi bagian dari kabin tersebut. 

Ada awan-awan yang tergantung dengan berbagai ukuran dan bentuk di langit. Ada pengalaman berkendara melintasi sungai dan jalanan bebatuan kerikil bermacam ukuran dengan pemandangan perbukitan yang penuh dengan aroma musim gugur. Ada hutan maple yang berbaris rapi dengan batang-batang tinggi menjulang, yang membentuk pagar bagi rerumputan dan jalan-jalan setapak. Ada aroma hutan dibalik rerimbunan dedaunan yang berubah warna seiring pergantian musim. 

Pepohonan dari hutan larch yang tumbuh sangat tinggi dengan berbagai rupa dahan dan warna dedaunan. Alam hutan dan habitatnya membentuk diorama keindahan dan semarak warna-warni, yang sanggup memerangkap perasaan takjub untuk tinggal lebih lama dalam hati.

Pagi hari, pemandangan dari langit ke Bumi memperlihatkan rumah beroda di tengah-tengah lautan warna hijau kekuningan dan tampak sangat memikat. Matahari pagi menghangatkan Bumi dengan cahaya lembut bersahaja.

Perjalanan menuju gunung yang memiliki sumber mata air mempertontonkan warna musim gugur di pagi hari dihiasi kabut tipis di sudut-sudut ranting kering pepohonan. Dedaunan musim gugur terlihat makin merah. Sumber air mineral di sana menghasilkan citarasa air berkarbonasi seperti air soda.

Setiap musim membawa serta semua semaraknya dalam rupa-rupa hasil alam yang dirawat oleh, iklim, hujan dan mentari dalam pengaturan tak terbantahkan Pemiliknya. Bunga-bunga, warna, sayur-mayur dan bumbu-bumbu tertentu yang diletakkan dalam tempayan-tempayan besar. 

Kali ini, bermacam-macam sayuran yang subur di musim gugur dan dipetik oleh pemiliknya dari gunung, akan menjadi lauk tambahan untuk pemilik rumah beroda dan Uee. 

Ada 12 jenis sayuran gunung. Dua-belas jenis! Bukan main! Pengetahuan tentang sayuran gunung yang bisa dikonsumsi, tentu saja menyenangkan untuk diketahui. Ada  beberapa yang justru beracun jika dimakan secara mentah.

Perjalanan menuju rumah pohon melalui jalan setapak berbatu dengan dedaunan gugur disela-selanya. Pepohonan yang dedaunan aneka rupa warna. Seakan-akan melihat pelangi tumpah di dedaunan. Mereka menikmati suasana musim gugur yang memberikan warna-warna cerah.

  Nae-myeon, Hongcheon-gun

Tamu kali ini adalah Jung Ji Hoon (Full House, Welcome 2 Life, A Love to Kill, The Divine Fury) dan Uee (Marriage Contract, High Society, Night Light, My Husband Oh Jak Doo). 

Ji Hoon lebih dikenal dengan nama Rain. Selain Ji Hoon, tamu yang datang adalah Uee. Ji Hoon dan Dong Il, sebelumnya bermain bersama di The Fugitive: Plan B. Ketika, pengambilan gambar reality show ini, Ji Hoon, Uee dan Dong Il sedang terlibat dalam drama Ghost Doctor.

Ji Hoon membawa potongan daging iga sapi yang sangat besar, sehingga sepanjang hari itu, mereka menyantap semua jamuan makanan dengan paduan daging iga tersebut. 

Menyaksikan Ji Hoon memotong daging sapi tersebut menjadi potongan yang lebih kecil sebelum dipanggang, dibuat jadi kaldu maupun dimakan mentah, menjadi pemandangan yang tak biasa disaksikan.. :) Butuh kecakapan khusus untuk melakukannya. Dan, Ji Hoon membuatnya kelihatan kewreeeen..

Kenangan bersama yang direncanakan Dong Il adalah mengajak semua anggota keluarga dan para tamu mengendarai kendaraan amfibi yang dirancang khusus untuk menyusuri lembah.

Ji Hoon pulang lebih awal karena ada jadwal syuting. Namun Uee masih ikut bersama pemilik rumah beroda beraktivitas bersama sepanjang hari ke-2.

Dan, yang selalu menyenangkan untuk disaksikan dari variety show yang satu ini ketika kawan-kawan lama berkumpul adalah munculnya pertanyaan-pertanyaan yang membuat hadirnya percakapan-percakapan mendalam tentang kehidupan. Layak untuk disimak. 

Bukan saja, akhirnya mengetahui nilai-nilai apa yang mereka punyai dan jalani dalam hidup. Juga, bisa menyaksikan kedekatan hubungan yang menghangatkan. 

Salah satu pertanyaan Ji Hoon yang memunculkan diskusi panjang dan mendalam adalah "Apakah kesuksesan hidup hasil dari keberuntungan atau upaya?"  Juga, pertanyaan Ji Hoon "Dan, jika bisa menjawab dalam persentase, bagaimana kamu akan membaginya?"

Kegiatan luar rumah yang dilakukan untuk membuat kenangan adalah membeli akar bunga lonceng dari tempatnya ditanam. Bukan hanya akar bunga lonceng, mereka pun membeli hasil bumi yang lain seperti kentang dan sayur-mayur untuk jamuan makan siang menyambut sore. Dalam kegiatan kumpul keluarga, makan-makan selalu yang terutama. Hehehehehe.. (RS).

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun