The Silent Sea berkisah tentang Bumi yang mengalami krisis hebat air sehingga harus mengirimkan peneliti ke Bulan. Bergenre futuristic science fiction, drama ini menceritakan apa yang terjadi di masa depan. Saat itu terjadi bencana yang menyebabkan perairan baik danau, sungai menjadi kering tanpa air. Bukan hanya tanpa air, namun permukaan tanah sungai, laut dan danau retak-retak sangat kerontang. Â
The Silent Sea menunjukkan betapa mengenaskannya keadaan Bumi yang darurat air sehingga mempengaruhi keadaan suhu dan iklim. Udara pada permukaan tanah sangat tandus dan gersang. Yang paling memprihatinkan adalah sistem pembagian air di masyarakat berdasarkan golongan antara masyarakat awam dan pejabat publik.
Dengan 8 episode berdurasi 35 -- 40 menit, The Silent Sea sudah tayang dan rampung Desember yang lalu.
***
Pangkalan Balhae dibangun karena ada penemuan air di Bulan bisa menolong krisis air di Bumi. Sekalipun tekstur dan subtansi airnya masih diselidiki, namun kemungkinan bisa mengembangkan temuan tersebut di Bumi memberikan secercah harapan. Namun, terjadi sesuatu yang menyebabkan seluruh peneliti di pangkalan Balhae tewas.
Sekelompok astronot dikirimkan ke luar angkasa menggunakan ulang-alik demi mengambil sampel air penemuan tim sebelumnya yang seluruh anggotanya gugur akibat radiasi zat tak dikenal. Pangkalan Balhae terletak di Bulan. Ke pangkalan riset Bulan tersebutlah tujuan astronot tersebut.
Lima tahun sebelumnya terjadi insiden yang menewaskan seluruh peneliti, termasuk Song Won Kyung (Kang Mal Geum). Selama di berada di pangkalan Balhae, Won Kyung mengirimkan blue print denah pangkalan Balhae dan informasi untuk menemukan Luna kepada adiknya. Adiknya Song Ji An (Bae Doo Na), seorang doktor ahli etologi dan astrobiologi, dipanggil juga untuk ikut misi tersebut. Â
Kapten Han Yun Jae (Gong Yoo) adalah astronot yang akan memimpin tim ini mengambil sampel air di pangkalan Balhae, kemudian harus kembali ke Bumi dengan segera. Tekadnya besar membawa pulang air tersebut karena anak perempuan tunggalnya membutuhkan air yang sehat untuk memulihkan sakit pada kakinya.
Apa yang terjadi pangkalan Balhae?               Pendaratan di Bulan tidak semulus yang diperkirakan. Pesawat ulang-alik menabrak permukaan Bulan, terseret sampai ke bagian tepi yang kemudian terjatuh ke langit bebas hanya sesaat setelah seluruh astonot meninggalkan kapal.
Waktu yang diberikan pada mereka mulai pendaratan hingga meninggalkan Bulan hanya 24 jam sehingga mereka bergegas menuju pangkalan Balhae. Dalam perjalanan ke Balhae, seorang peneliti tewas. Benturan yang dialami pesawat menyebabkannya terjatuh, dan rusuknya menusuk paru-parunya hingga berdarah.
Di pangkalan Balhae, mereka menemukan mayat yang bergelimpangan namun dengan ciri kematian tenggelam. Tanpa sengaja, mereka menemukan juga mayat-mayat hasil percobaan. Bertarung dengan waktu untuk segera mencari sampel air, dan menemukan seorang penyintas, mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa satu per satu anggota tim gugur.
Apa yang sebenarnya terjadi di pangkalan Balhae? Amankah air Bulan dikonsumsi di Bumi? Bisakah astronot yang tersisa, pulang ke Bumi? Siapakah yang paling diuntungkan dengan diproduksinya air Lunar ini? Bagaimana menjelaskan seseorang bisa tenggelam dalam air, namun sedang berdiri di daratan?Â
***
Tentang Galileo Galilea
Di episode 4, ada percakapan antara Ji An dan Won Kyung tentang temuan Galileo tentang laut sunyi (the silent sea) di Bulan. Galileo Galilei adalah seorang astronom dan fisikawan Italia. Penemuan spektakulernya adalah teropong bintang, teleskop. Penemuan Galileo atas spot gelap di Bulan menggugah para astronom setelah Galileo untuk meneliti lebih lanjut tentang hal tersebut.
Ilmu pengetahuan yang terus dikembangkan dengan teknologi, sungguh bermanfaat untuk peradaban dan keuntungan masyarakat secara luas. Hanya saja, tidak perlu menunggu sampai air mengering dari  Bumi, barulah tumbuh kesadaran untuk menghemat air dan memanfaatkan sumber air lain dengan maksimal. Tidak pernah membayangkan tinggal di Bumi tanpa hujan, gerimis dan pelangi setelahnya. Betapa mengerikan jika terjadi kekeringan yang tak tertolong. (RS)
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H