Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Crime Puzzle": Mempertahankan Kebenaran hingga Terluka Parah

27 Desember 2021   21:29 Diperbarui: 27 Desember 2021   21:42 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Seorang professor kriminolog, Han Seung Min, ditangkap di tempat kejadian perkara. Dengan tuduhan sangat berat, melakukan pembunuhan terhadap walikota Yu Hong Su. Sama sekali tidak melakukan pembelaan diri sejak penyidikan hingga putusan persidangan di pengadilan. Teman-teman terdekatnya, beberapa detektif, merasa bahwa sang professor bukanlah tipikal pelaku kejahatan kecuali ada sesuatu yang sedang direncanakan pak profesor. 

Ketika pertama kali melihat Yoon Kye Sang yang berperan sebagai si professor, pikiranku segera melayang pada Prison Break, sebuah serial televisi Amerika yang tayang beberapa puluh tahun lalu. Serial yang telah tayang sebanyak 5 season tersebut berkisah tentang seorang arsitek yang masuk ke penjara dengan melukis blue print penjara pada seluruh tubuhnya. Orang lain melihatnya hanya sebatas tato. Michael Scofield melukis denah ruangan penjara di lengannya dalam bentuk tato. 

Drakor Crime Puzzle berkisah tentang balas dendam seorang abang atas kematian adik perempuan terkasih, Han Yeon Ju -- seorang pengacara pro bono, ketika sedang melakukan penyelidikan tindak kejahatan seorang pemimpin sekte Ingyo. 

Banyak adegan kekerasan yang mengerikan. Yang sekalipun tidak ditunjukkan secara langsung, namun bisa tersirat. Seperti, pembunuhan yang dilakukan sebagai dalih hukuman untuk para pengkhianat. 

Dengan 10 episode, drama yang berdurasi 60-65 menit ini adalah drama dengan genre crime & thriller menawarkan plot yang sangat cepat. Ada banyak detail yang bermunculan di banyak percakapan dan kilas balik plot. 

*** 

17 bulan sebelumnya
Seorang konglomerat, Yu Hyeonil, memutuskan mengeluarkan nama 2 anak lelakinya, Yu Hongmin dan Yu Hongsu, dari daftar penerima wasiat dan memasukkan nama cucu perempuannya, Yu Hee, untuk menerima sangat sedikit harta miliknya. Selebihnya, ada beberapa badan amal yang akan menerima harta warisan Hyeonil. Di malam pengesahan lembar wasiat, Yu Hyeo Nil terbunuh dengan luka tusukan di dada dan perut. 

Penyidikan di tempat kejadian perkara mengerucut pada Yu Hongmin, anak Hyeonil, adalah pelaku penikaman. Hong Min adalah pemimpin gangster yang sangat ditakuti. Namun, anak buah Hong Min menemukan seseorang yang bisa dijadikan kambing hitam sehingga Hong Min lolos dari jerat hukum. 


Kini
Han Seung Min (Yoon Kye Sang) berada di dekat tubuh walikota yang tergantung di jembatan kota. Yu Hee, kekasih Seung Min, adalah seorang detektif andal dikeluarkan dari tim penyidikan karena walikota yang terbunuh adalah ayahnya, Yu Hongsu. 

Bekerja sama dengan Kim Min Jae (Yoon Jung Suk), seorang dokter penjara yang juga adalah tunangan adiknya, Seung Min mulai mendekati setiap orang yang melancarkan upayanya masuk penjara untuk berjumpa muka dengan muka dengan narapidana di blok D-4. 

Yu Hee (Go Ah Sung) mencari hubungan antara kasus pembunuhan yang disamarkan sebagai bunuh diri di hari pertama Seung Min di penjara, dengan tato unta dan sekte Ingyo. Sementara di dalam penjara, Seung Min berjuang menjaga dirinya sendiri dari ancaman pembunuhan yang datang dari orang-orang bayaran Hong Min. Sekalipun terluka parah, Seung Min meneruskan rencananya balas dendam pada pemimpin Ingyo! 

Yang tak kalah menegangkan, jaksa kasus pembunuhan Hongsu bernama Cha Seung Jae (Kwon Soo Hyun) menjadi sekutu Yu Hee, lalu memprovokasi Park Jeongha, sekutu Hongmin dan orang terdekat pimpinan sekte Ingyo. Sehingga Jeongha terus mencari cara untuk membunuh Seung Min.

Ketika korban di luar penjara terus berjatuhan, Seung Min mempercepat rencana menemui orang yang menjadi otak pembunuhan adiknya. 


Ironisnya...
Menggunakan besarnya kuasa dan kuatnya jabatan, walikota dan sipir penjara menyembunyikan seorang narapidana dalam sebuah ruangan mewah di balik tembok penjara. Narapidana tersebut memiliki akses besar pada orang-orang hukum. Park Hyeon, narapidana nomor 1669 adalah pemimpin sekte Ingyo yang menjalani hukuman karena menggunakan kekerasan sampai mati pada orang lain. Dia memanfaatkan kepolosan banyak perempuan muda yang sedang mencari pekerjaan dengan merekrut mereka sebagai pengikutnya. Juga, menghimpun kekuatan dengan mendekati penguasa. 

Pimpinan Ingyo membuat para anggotanya merasa diterima di dalam organisasi, sehingga mulai mengabaikan dan meninggalkan keluarga mereka. Dengan beberapa pengikut yang naf, doktrinasi bahwa pengikut yang tidak taat pada arahan pemimpin dan berinteraksi dengan orang di luar organisasi harus dihukum adalah wajar dan sangat dimaklumi. Hukuman menggunakan kekerasan dan menyebabkan kematian dipertontonkan pada semua anggota sekte sebagai efek jera yang sangat mengguncang perasaan. Konsep bahwa pendosa yang terus berbuat dosa tidak layak mendapatkan ampunan membuat pengikutnya merasa berhak menghukum. Merasa benar dengan menghukum sampai mati sesama anggota yang dianggap berkhianat! Entah karena ancaman ataupun pengalaman melihat yang dihukum, anggota Ingyo menunjukkan setia tanpa ragu sedikitpun.


Belakangan, berdasarkan kamera pada dashboard mobil diketahuilah siapa pembunuh Yu Hongmin yang sebenarnya. Lalu, munculnya orang-orang yang menjadi musuh dalam selimut yang berkhianat dan menggunting dalam lipatan. (Hadeeeuh, sudah berapa banyak ungkapan yang dikeluarkan.. )  Juga, alasan mengapa Yu Hyeonil tidak memasukkan nama 2 anaknya ke dalam daftar penerima wasiat. 

***
Kuasa yang besar dan wewenang yang nyaris tanpa batas membuat seseorang merasa pantas menghukum orang lain tanpa merasa menjadi jahat. Di sisi lain, tidak memiliki daya atau tidak bisa melakukan apa-apa terhadap ketidakadilan adalah perasaan yang menghancurkan sehingga yang menjalaninya sangat menderita. (RS) 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun