Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Crime Puzzle": Mempertahankan Kebenaran hingga Terluka Parah

27 Desember 2021   21:29 Diperbarui: 27 Desember 2021   21:42 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang tak kalah menegangkan, jaksa kasus pembunuhan Hongsu bernama Cha Seung Jae (Kwon Soo Hyun) menjadi sekutu Yu Hee, lalu memprovokasi Park Jeongha, sekutu Hongmin dan orang terdekat pimpinan sekte Ingyo. Sehingga Jeongha terus mencari cara untuk membunuh Seung Min.

Ketika korban di luar penjara terus berjatuhan, Seung Min mempercepat rencana menemui orang yang menjadi otak pembunuhan adiknya. 


Ironisnya...
Menggunakan besarnya kuasa dan kuatnya jabatan, walikota dan sipir penjara menyembunyikan seorang narapidana dalam sebuah ruangan mewah di balik tembok penjara. Narapidana tersebut memiliki akses besar pada orang-orang hukum. Park Hyeon, narapidana nomor 1669 adalah pemimpin sekte Ingyo yang menjalani hukuman karena menggunakan kekerasan sampai mati pada orang lain. Dia memanfaatkan kepolosan banyak perempuan muda yang sedang mencari pekerjaan dengan merekrut mereka sebagai pengikutnya. Juga, menghimpun kekuatan dengan mendekati penguasa. 

Pimpinan Ingyo membuat para anggotanya merasa diterima di dalam organisasi, sehingga mulai mengabaikan dan meninggalkan keluarga mereka. Dengan beberapa pengikut yang naf, doktrinasi bahwa pengikut yang tidak taat pada arahan pemimpin dan berinteraksi dengan orang di luar organisasi harus dihukum adalah wajar dan sangat dimaklumi. Hukuman menggunakan kekerasan dan menyebabkan kematian dipertontonkan pada semua anggota sekte sebagai efek jera yang sangat mengguncang perasaan. Konsep bahwa pendosa yang terus berbuat dosa tidak layak mendapatkan ampunan membuat pengikutnya merasa berhak menghukum. Merasa benar dengan menghukum sampai mati sesama anggota yang dianggap berkhianat! Entah karena ancaman ataupun pengalaman melihat yang dihukum, anggota Ingyo menunjukkan setia tanpa ragu sedikitpun.


Belakangan, berdasarkan kamera pada dashboard mobil diketahuilah siapa pembunuh Yu Hongmin yang sebenarnya. Lalu, munculnya orang-orang yang menjadi musuh dalam selimut yang berkhianat dan menggunting dalam lipatan. (Hadeeeuh, sudah berapa banyak ungkapan yang dikeluarkan.. )  Juga, alasan mengapa Yu Hyeonil tidak memasukkan nama 2 anaknya ke dalam daftar penerima wasiat. 

***
Kuasa yang besar dan wewenang yang nyaris tanpa batas membuat seseorang merasa pantas menghukum orang lain tanpa merasa menjadi jahat. Di sisi lain, tidak memiliki daya atau tidak bisa melakukan apa-apa terhadap ketidakadilan adalah perasaan yang menghancurkan sehingga yang menjalaninya sangat menderita. (RS) 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun