Aku belum pernah mengunjungi dan tinggal di negeri 4 musim, namun menonton House on Wheels, aku bisa melihat bebungaan musim gugur dan menyaksikan perubahan warna dedaunan dan citarasa aroma langit dan rumput musim gugur melalui tontonan ini. Dan, rasanya sangat menyenangkan. Â Â
Kadang kala, bisa menyaksikan awan yang lebih dekat karena berada di ketinggian, atau  menatap ilalang-ilalang coklat keemasan yang menandakan musim gugur telah mencapai puncaknya. Tak habis-habisnya keindahan musim gugur yang bisa dinikmati melalui House on the Wheels season 3 ini.Â
Hamparan tumbuhan perdu hijau setinggi lutut yang seolah menyatu dengan hijaunya pepohonan hutan seperti rajutan hijau cakrawala yang tak terpisahkan. Ladang gandum dengan bunganya yang menari-nari ditiup angin musim gugur membentuk gelombang hijau lembut yang meneduhkan mata.Â
Ketika sore tiba, tampak pemandangan terbuka bentangan hijau yang penuh dengan bunga gandum kuda tertimpa matahari sore lembut musim gugur yang sangat pastel. Warna hijau lembut, hijau daun hingga hijau tua punggung pegunungan saling tumpuk seperti selimut hangat di musim semi.
Ketika malam tiba, bulan terlihat diantara pepohonan. Memandangi bulan bersama anggota keluarga adalah salah satu kenangan yang tak terlupakan. Nyanyian ninabobo untuk anggota keluarga dan tamu disenandungkan oleh angin yang menjadi musik pengantar permukaan tumbuhan gandum kuda menari. Dedaunannya membentuk nada-nada sendiri yang meneduhkan dan menentramkan.Â
Ketika pagi tiba, melihat ke arah luar melalui jendela sambil menunggu matahari datang dengan cahayanya menyapa terlebih dulu anggota keluarga dan tetamu. Dari matahari seolah berjalan melintasi bunga gandum kuda di halaman rumah.Â
Berjalan melintasi padang hijau bunga gandum menuju bukit kecil di belakang rumah sambil menikmati kopi dingin di gazebo yang berada di puncak bukit. Angin menjadi lebih sejuk dan bertiup lebih banyak. Gabungan hijau dan angin yang berhembus, terlihat sungguh menyejukkan dan menyegarkan.
Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara
Sebelum tiba di tempat memarkirkan rumah beroda mereka, mereka mampir di Observatorium Maltijae. Posisi Obaservatorium Maltijae ini lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan sekitarnya. Dari atas observatorium ini, bisa melihat pemandangan hijau di bawah sana dengan jalanan menurun dengan 12 tikungan. Kewren sekali, memang..
Kemudian, Dong Il, Hee Won dan Gong Myoung memetik apel berwarna kuning keemasan yang rasanya asam.. Melewati padang rumput, dan bentangan hijau bunga gandum yang sedang bersemi bahkan di musim gugur. Menikmati madu hutan, menyusuri pinggir hutan untuk  mengambil bebijian hutan yang bisa segera dinikmati.Â
Seperti biasa, ketika kegiatan memasak seluruh anggota keluarga akan dilibatkan dan atau terlibat. Ketika beraktifitas bersama itulah, Hee Won dan Gong Myoung terlibat percakapan yang menyenangkan. Â Â
Ada 3 orang tamu yang datang berkunjung di perjalanan ke 2 House on the Wheels season 3 ini. Yang datang pertama kali adalah Kim Young Ok.Â
Kim Young Ok adalah aktris dengan pengalaman akting selama 65 tahun. Tahun ini saja terlihat di Squid Game, Hometown ChaChaCa, Jirisan. Kim Young Ok tampil bersama Dong Il di Jirisan. Namun, di Reply 1998, Young Ok berperan sebagai ibu Dong Il.Â
Tamu berikutnya adalah Kim Kwang Kyu (Marriage Contract, I Can Hear Your Voice, Pinocchio, Sungkyunkwan Scandal, Police University, Arang and the Magistrate, She Would Never Know) Â dan Shin Seung Hwan (Police University, Triangle, Vagabond, Midas, Vincenzo). Kim Kwang Kyu adalah aktor veteran dengan pengalaman 23 tahun. Â Kim Kwang Kyu tampil bersama Gong Myung di Lovers at the Red Sky.Â
Seperti biasanya, aktivitas bersama keluarga yang tampak kali ini adalah memasak bersama. Bahkan mereka berbagi tugas seperti menyalakan kompor, mengikuti kemanapun Young Ok pergi, membuat pangsit, mencicipi masakan, menambahkan minyak wijen, madu gandum, kecap asin dan bawang putih halus dimana-mana suka.
Sebelum Young Ok meninggalkan rumah beroda ini, dia masih sempat menikmati air mineral Chojeong, produksi lokal, yang citarasanya seperti air soda. Hikayatnya, salah satu raja Joseon (Korea, ribuan tahun lalu) menyembuhkan penyakit matanya menggunakan air mineral Chojeong.Â
Seperti perjalanan sebelumnya, Dong Il mengajak tamunya, Kwang Kyu dan Seung Hwan, menikmati kegiatan menyenangkan dan mengasyikkan. Kali ini, Dong Il mengajak mereka menyewa sepeda tandem dan menyusuri jalur sepeda yang berada di tepi sungai dengan pemandangan  menghijau yang memanjang sampai ke tempat matahari terbenam. (RS)
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H