Angin pancaroba mengirimkan aroma laut bersama cita yang mendambamu
Merambat menuju ruang rasa yang sudah ditinggalkan indera.
Yang lumpuh mencecap tentangmu.
Yang telah lumpuh mengecap tentangmu.
Jalan memanjang menuju lautan
Awan yang menuntun serupa jejak ke pantai
Mengendap membentuk bayangan
Dan kenangan bermain di bibir pantai sejauh cakrawala.
Halimun dan kabut ungu melukis sisa musim penghujan,
menghisap debu-debu kasat mata menyesakkan.
Kau bahkan tidak bisa berbantahan dengan langit di sisi perairan.
Tentang kisah langit di sisi laut yang mendekam rindu sedalam palung.
Yang dalamnya rasa mencekam.
Yang kuatnya rasa mencengkram. (RS)
***
Catatan dari kota dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H