Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Paper Towns: Petualangan Mencari Jati Diri

7 Juli 2021   23:26 Diperbarui: 7 Juli 2021   23:33 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paper Towns. (Dokpri)

Beberapa jam setelahnya, kejutan datang! Quentin tidak menyangka jika jiwa bebas milik Margo membuatnya mengambil keputusan meninggalkan rumah, menempuh kebebasan, meninggalkan teman-teman, mengabaikan acara wisuda kelulusan SMA. 

Margo meninggalkan sejumlah jejak samar pada puisi dan lagu yang membuat Quentin, Q, jungkir balik memecah misteri teka-teki yang ditinggalkan Margo. 

Q berjuang dengan waktu dan mengerahkan segala daya untuk segera menemukan Margo sebelum bayangan bahwa Margo tergeletak menjadi mayat tak dikenal di tempat yang tak terbayangkan terus membayangi hari-harinya. 

Ketika nyaris kehilangan ide lain, Q menemukan kota Agloe pada peta. Agloe adalah salah satu kota kertas yang ditemukan diantara beberapa kota kertas lainnya. 

Pada laman kota Agloe, Q menemukan seseorang meninggalkan komentar. Saat itulah Q menyadari bahwa Margo masih hidup. Kesempatan Q untuk bertemu Margo menipis, karena Margo berencana meninggalkan Agloe. 

Q bersama 2 sahabatnya, Ben Starling dan Radar; dan Lacey Pemberton, meninggalkan upacara wisuda, bertarung dengan waktu selama 24 jam ke depan, memacu mobil dengan kecepatan tinggal demi menyelamatkan Margo. Selamat, hidup dan ditemukan! Sayangnya, Margo tidak ingin ditemukan. Menariknya, Q memahami hal tersebut! 

Bagi Q, dua-puluh-empat jam perjalanan yang mendebarkan dan nyaris kehilangan nyawa sepadan dengan hal-hal baru yang ditemukan pada diri dan kepribadian Margo . Q justru tidak menahan Margo jika Margo hendak melakukan perjalanan selanjutnya. 

Petualangan baru selalu sepadan dengan pemahaman yang penuh. Dan perjalanan panjang sesungguhnya refleksi perjalanan kembali ke diri sendiri. (RS)
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun