Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Oh My Baby: Kehidupan Lajang vs Menikah, Manakah yang Paling Menantang?

28 Mei 2021   21:35 Diperbarui: 28 Mei 2021   22:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali kita terlalu lama melihat hidup dan kehidupan orang lain tanpa sempat menghidupi kehidupan sendiri dengan baik. Kurang lebih itulah kesan pertama yang aku tangkap ketika menonton 2 episode awal dari drama Oh My Baby. 

Drama yang rillis tahun 2020 terdiri dari 16 episode dengan durasi setiap episodenya 60-65 menit adalah drama bergenre romantis dengan level lembut.

*** 

Jang Ha Ri (Jang Na Ra), seorang pengarah gaya pemotretan bayi dan anak-anak sebuah majalah bayi The Baby selama 15 tahun, sangat suka pada anak-anak dan memutuskan ingin memiliki anak berkenaan interksinya yang intens dengan anak-anak. 

Ha Ri, lajang berusia 39 tahun dengan Endrometriosis, sehingga kemungkinan hamil kurang dari 7%. Ditambah subfertil yang artinya butuh waktu yang lama bagi Ha Ri untuk hamil. Fakta bahwa Ha Ri tidak memiliki suami maupun calon suami makin mempersulit keinginan Ha Ri memiliki anak yang dikandungnya sendiri. Maka Ha Ri memutuskan kemungkinan mencari pendonor sprema demi rencananya memiliki anak tanpa menikah. 

Yoon Jae Young (Park Byung Eun), seorang dokter anak yang ditinggalkan istrinya. Karena persahabatan mamanya dan mama Ha Ri, Jae Young dan anak perempuannya tinggal di rumah bersama mama Ha Ri. Selama berbulan-bulan penyesuaian diri sebagai ayah tunggal, Jae Young memutuskan cuti dari pekerjaannya. Sampai akhirnya Jae Young berani meninggalkan anaknya di tempat penitipan, barulah Jae Young memutuskan bekerja kembali. 

Han I Sang (Go Joon), setelah 17 tahun pacaran dengan In Ah, akhirnya putus. I Sang adalah fotografer lepas yang sesekali membantu di kantor Ha Ri. Makin kenal Ha Ri, makin I Sang mulai menyukai Ha Ri. 

Choi Kang Eu-Ddeum adalah pegawai termuda di kantor majalah tempat Ha Ri bekerja. Kang Eu-Ddeum adalah salah satu kandidat pendonor sperma pilihan Ha Ri berdasarkan bibit, bebet dan bobot. Hidiiih. Apa, seeh?

Jika Aku Menjadi Seorang Ibu....
Cukupkah naluri keibuan membuat seseorang menjadi ibu? Ataukah sertifikasi ibu bisa membuat seseorang menjadi ibu? 

Mengapa memiliki anak hanya etis bagi pasangan yang menikah? Bagaimana dengan lajang? Apakah wanita lajang tidak etis ketika memutuskan hamil dan memiliki anak? 

Di Korea, wanita lajang tidak bisa menerima sembarang sperma. Terutama sekali karena sumbangan sprema yang sangat sedikit. Apakah di Indonesia, ada wanita lajang pernah memikirkan hal ini, menerima sperma untuk memiliki anak tanpa harus menikah? 

Menarik untuk disimak bahwa salah satu alasan Ha Ri memiliki anak adalah ingin bahagia. Upayanya memiliki anak yang menyebabkan wajahnya tertangkap kamera ketika sedang bertransaksi membeli sperma dari seseorang membuatnya menerima kritikan keras dari ibu-ibu. Sekalipun akhirnya terungkap jaringan pendonor sperma illegal, Ha Ri mempertanyakan ketidaklayakannya mencoba memiliki anak dengan kemungkinan hamil sangat kecil. 

Jae Young mendukung rencana Ha Ri karena mengetahui betapa Ha Ri sangat mencintai anak Jae Young. Dan membelanya ketika para ibu berdemo di depan kantor Ha Ri. Namun, ketika Ha Ri mulai menyusun daftar pendonor sperma, Jae Young menjadi sangat over protektif terhadap Ha Ri.

Kehidupan Lajang vs Kehidupan Menikah
Apakah definisi hidup normal adalah menikah dan memiliki anak? 

"Jika menikah, kau akan melakukan tugas rumah seumur hidupmu. Nikmati hidupmu untuk dirimu sendiri." Kalimat tersebut diungkapkan oleh Eun Young, sahabat Jang Hari. 

Ha Ri memiliki 2 sahabat: Yoon Jae Young, seorang ayah tunggal  yang diceraikan istrinya karena istrinya ingin fokus pada studinya. Dan meninggalkan seorang bayi perempuan, Do Ah . Teman yang satu lagi adalah Eun Young. Seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 anak kembar berumur sekitar 7 tahun dan nyaris gila karena kelelahan. 

Mereka berdua nyaris tidak punya waktu untuk diri sendiri karena sibuk merawat anak-anak mereka. Ha Ri sangat mencintai anak-anak mereka. Jika Ha Ri mendatangi rumah Eun Young, Eun Young memiliki waktu untuk dirinya sendiri. 

Jae Young dan Eun Young sangat mencintai Ha Ri atas cinta Ha Ri pada anak-anak mereka. Namun, Jae Young dan Eun Young justru tidak memiliki kehidupan sendiri jika memutuskan memiliki anak seperti mereka.

Ketika Ayah Tunggal Menjadi Kaum Minoritas
Ada beberapa adegan yang muncul yang kemungkinan memantik pemikiran selanjutnya. Jae Young sedang berbelanja ketika Do Ah buang air besar. Ketika hendak membersihkan Do Ah, Jae Young memasuki toilet pria dan menyadari tidak ada meja panjang di dalam toilet yang biasanya digunakan untuk membaringkan bayi yang sedang dibersihkan. Iya,yaaa,, kenapa di toilet pria tidak ada meja panjang itu? 

***
Terakhir... Dan, ini yang paling penting...
Orang yang membutuhkan pujian adalah orang dewasa. Dan jatuh cinta adalah insting manusia. Gitu! 

***
Setelah mengenal lebih dekat pada kehidupan dan kesulitan Ha Ri selama beberapa waktu, I Sang, Kang Eu-Ddeum dan Jae Young mulai memiliki perasaan lebih pada Ha Ri. I Sang mulai mempertimbangkan menyukai anak-anak sekalipun awalnya tidak menyukai mereka; Jae Young mulai menyadari bahwa sedari dulu cinta pertamanya adalah Ha Ri; dan Kang Eu-Ddeum memutuskan mengambil langkah cepat dengan memberikan cincin pada Ha Ri yang semula dipanggilnya imo. 

Didekati 3 pria yang baik, kandidat kuat menjadi suami dan partner, apa yang akan menjadi pertimbangan Ha Ri untuk memilih salah satu diantara mereka?
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun