Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kedai Kopi Kata Pengunjung

27 Mei 2021   20:57 Diperbarui: 27 Mei 2021   21:07 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengunjungi beberapa kedai kopi, menurutku ada beberapa perbedaan mendasar yang kentara antara kedai satu dengan yang lain.

Kategori ini bukan didasarkan atas besar kecilnya kedai kopi yang pernah kukunjungi. Bukan juga berdasarkan kriteria maupun peringkat. Bukan juga berdasarkan dekorasi maupun lokasinya.

Perbedaan ini tampak terutama merujuk pada menu atau layanan yang ditujukan pada para pengunjung kedai kopi tersebut.

Berikut ini pembagian besarnya:

1. Kedai kopi dan resto
Ada beberapa kedai kopi menggandeng kata "resto", "cafe" atau "eatery".

Kedai kopi yang menggandeng salah satu dari kata tersebut biasanya menyediakan makanan berat entah untuk santapan makan siang maupun santapan makan malam.

Dalam daftar menunya tersedia karbohidrat dalam banyak jenis, entah nasi, nasi goreng, semua keluarga mie beserta handai taulan (kwetiau, bihun, spageti, mie gomak, mie goreng), roti, ketela, sagu. Eh?  Juga  lauk pauk aneka rupa.

2. Kedai kopi dan barber
Jika menemukan kata "barber" yang disandingkan dengan kedai kopi, berarti kedai kopi tersebut menyediakan layanan pangkas rambut.

Jika tidak berada di lantai 2, biasanya ruang pangkas rambut berada di sebelah kedai kopi tersebut.

3. Kedai kopi dan roastery
Memanggang bijih kopi itu butuh waktu. Jika harus memanggang minimal 2 kilo bijih kopi sehari, dengan panas merata ke semua bijih untuk mendapatkan tingkat warna matang yang sama, butuh latihan dan kekonsistenan tingkat maksimal.

Maka, tidak semua kedai kopi memanggang sendiri bijih kopi mereka.

Sekalipun beberapa kedai kopi lokal adalah kedai kopi franchise yang berarti bijih kopi sudah siap kemas dan tinggal digunakan, tetapi ada juga kedai kopi yang menggunakan layanan kedai kopi roastery untuk memanggangkan bijih kopi mereka.

Atau, kalau mau lebih praktis, membeli bijih kopi yang sudah diroasting.

Kopi Pulang adalah salah satu kedai kopi lokal yang menjual bijih kopi yang sudah diroasting. Calon pembeli bahkan bisa memilih dulu bijih kopi mentah yang mau diroasting sebelum dibawa pulang. Ya, mbayarlaaah. Moso' gratis..

4. Kedai kopi dan ruang
Ada kedai kopi yang menyediakan ruang untuk pertemuan atau rapat. Tentu saja harus dipesan beberapa hari sebelum penggunaan dan ada ketentuan jumlah peserta juga durasi waktu penggunaan ruang.

5. Kedai kopi featuring camilan
Sekalipun ga banyak jenisnya, ada kedai kopi yang menyediakan camilan.
Ada kedai kopi yang menyediakan donat saja. Ada juga yang menyediakan kuweh tradisional,  Ada yang menyediakan pilihan antara roti bakar, pisang goreng atau kentang goreng. Dan, sebagiannya termasuk karbo..

Yang penting ada camilan, toh..

6. Kedai kopi tanpa camilan
Dan, ada kedai kopi yang tanpa camilan. Hanya kopi yang ada beserta teman-temannya! Mulai dari cappucino, machiato, affogato, latte. Kalo ngotot pengen camilan, bisa-bisa dikasih espresso.. hehehe..

7. Kedai kopi dan buku
Ada beberapa kedai kopi yang menyediakan sudut atau ruang untuk membaca. Juga terlihat deretan buku yang berjajar di sana.

Kopi Pulang adalah salah satu kedai kopi di Palembang (sampai sejauh ini yang kuketahui) yang menyediakan lemari yang dipenuhi buku-buku yang sudah diinventarisir menggunakan kertas warna merah. Jumlah bukunya sudah ratusan.. Pilihan bukunya pun terdiri dari beragam genre.

***
Setelah melihat beberapa layanan tersebut, aku malah terpikir, apakah kelak akan ada coffee shop for parents, yang menyediakan ruang atau sudut untuk bermain bagi anak-anak sehingga para orangtua bisa ngopi-ngopi keren sambil mengawasi anak-anak mereka bermain?

Gitu, dweeeh..
(RS)

Note: Gambar hanya pemanis. Pemanis yang pahit..
nevsukakopi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun