Beberapa waktu terakhir ini restoran dan atau kafe yang menyediakan makanan khas Korea makin banyak bermunculan. Peminat terdepan adalah tentu saja penyuka drakor garis depan.. :)
Seorang karib, Ifong, punya kenalan yang mengelola kafe yang menyediakan hidangan khas Korea. Ifong adalah pencinta drakor garis keras.Â
Sebelum aku menyelesaikan Lawless Lawyer, Ifong sudah tahunan mengikuti karya-karya Lee Jun Ki pada drama Korea. Penikmat makanan Korea ini, memiliki rencana berlibur kali ke-2 ke Korea bulan Desember yang lalu. Batal berangkat karena negeri api menyerang!
Selain mengelola, si kenalan ikut ambil bagian dalam memasak makanan tersebut. Citarasanya tidak diragukan lagi.Â
Begitu mengetahui bahwa Ifong penikmat makanan Korea juga, maka si kenalan mengundangnya datang dan mencicipi beberapa makanan buatannya.
Sudah sejak 2 tahun ke belakang, sesekali aku diajak Ifong mampir ke kafe ini dan ikut icip-icip. Lama-lama, suka juga. Suka lihat warna-warni merah cerah yang menghiasi meja, suka mencium aroma makanan seperti pedas namun rasanya tak pedas. Lama-lama, tahu juga namanya satu persatu.Â
Budaejjigae, dakgalbi, cheese jeuk seok tteokboki, eomuk tang, japchae, heamul jeon. Ada juga es serut khas sana, namanya Patbingsoo. Lama-lama, senang juga menikmati barbekiu (bulgogi) seperti di drama-drama Korea itu.. :)
 ***
Selain makanan-makanan di atas, makanan Korea lain yang tidak pernah tidak ada dalam drama adalah kimchi dan kimbab.Â
Seorang karib yang lain bisa membuat kimchi dan kimbab. Aku sudah pernah mencicipi baik kimchi maupun kimbab bikinannya. Gulungan nasi, wortel dan sayur yang dibungkus rumput laut, selain mengenyangkan, citarasanya pun menyenangkan.