Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Natal yang Dirayakan Sunyi

26 Desember 2020   00:45 Diperbarui: 26 Desember 2020   00:50 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dekorasi putih pada pohon dan dinding
Lampu warna-warni memercik di udara
Hiasan berwarna keperakan dan keemasan mengisi jejak biru
Namun, semarak ini tidak cukup mengisi kesenyapan minggu-minggu awal Desember.

Sepi.
Sunyi.
Senyap.
Merayap lambat di langit-langit Desember.

Natal tahun ini
dirayakan sunyi.

Dekorasi yang memenuhi dinding gereja,
Cahaya kecil lampu-lampu mungil yang warnai dinding rumah.
Stoples-stoples kecil yang berbaris di atas meja.
Cangkir-cangkir berukir yang berjajar dengan gelas bertangkai panjang.
Lagu-lagu bernuansa liburan Natal sayup terdengar.
Film-film bernuansa liburan Natal berjejer di televisi.
Yang semarakkan kesunyian Natal tahun ini.

Dekorasi gereja penuh dengan jemaat separuh.
Meja berlimpah penganan untuk tamu yang adalah tuan rumah.

Sunyi. Seperti dulu.
Kala terangnya bintang temani langit malam gelap.
Senyap. Seperti dulu.
Masa lampau yang tercatat sejarah.
Ketika kali pertama Natal dirayakan, natal pertama yang dirayakan sunyi.

Sunyi dan senyap yang mengundang percik-percik ketenangan.
Natal yang sunyi.
Natal yang senyap.
Natal yang tenang.
Ketenangan yang memenuhi sunyi dan senyap dengan damai menenangkan.

Natal yang sunyi.
Tahun ini, kami merayakan Natal yang sunyi.

- Catatan dari kotaku.

25 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun