Beberapa minggu ke belakang, aku menonton beberapa judul drama Korea baik marathon maupun estafet yang bergenre : thriller, crime. You're All Surrounded, Signal dan Tunnel. Tentu saja diselingi drama lain yang bergenre roman.. Hehehe..
Percayalah, drama-drama ini bukan tontonan penuh bunga sekalipun ada jejak komedi. Beberapa episodenya sungguh menguras emosi pemerannya, baik kemarahan maupun air mata. Dan, aku menjadi sangat emosional karenanya.
Para detektif ini harus berhadapan dengan keluarga korban yang kehilangan anggota keluarga, menerima kemarahan keluarga korban sambil menahan kepedihan sendiri menyaksikan korban tergeletak dalam keadaan tak bernaywa. Banyak kali, para detektif ini menunjukkan empati besar mereka sambil terus menjadi orang terdekat keluarga korban. Namun, ada kalanya justru keluarga para polisi dan detektiflah yang menjadi korban kejahatan. Emosi para detektif ini terbelah menjadi 2, antara hendak menghukum si penjahat dengan membiarkan penjahat mengalami apa yang telah dialami korban atau menegakkan keadilan dengan membawa penjahat ke pengadilan.
***
You're All Surrounded
Kim Ji Yong yang berumur 11tahun menyaksikan ibunya dibunuh ketika dia sedang bersembunyi di bawah tempat tidur. Dalam upaya Ji Yong menyembunyikan diri, ibunya menggunakan tenaga terakhirnya untuk menyelamatkan Ji Yong. Kemudian Ji Yong menghilang.
Sebelas tahun kemudian, menggunakan nama Eun Dae Gu, Ji Yong menjadi polisi demi memecahkan misteri siapa dalang pembunuhan atas ibunya yang tidak terungkap dan tertangkap selama bertahun-taun.
Signal
Seorang detektif, di tahun 2015, menemukan walkie-talkie diantara sampah milik detektif sebelumnya yang telah menghilang selama 15 tahun. Dan mulai terhubung dengan detektif tersebut.
Dia terhubung dengan detektif yang sama namun di tahun- tahun berbeda, tahun yang terdapat kasus-kasus yang tak terungkapkan selama bertahun-tahun kemudian. Atau dianggap sebagai Kasus Dingin.
Tunnel
Beberapa detektif sedang melacak jejak pembunuh berantai di tahun 1986. Namun, sebelum nereka memecahkan perkara tersebut, mereka mendapati laporan bahwa beberapa anjing mulai sering hilang di daerah tersebut.
Suatu kali, Park Hwang Ho berlari mengejar tersangka sampai ke arah terowongan. Namun, dalam upaya menangkap tersangka, kepala Hwang Ho dipukul dengan batu hingga pingsan. Ketika terbangun, Hwang Ho sudah berada di 30 tahun kemudian.
Di masa depan, Hwang Ho berjumpa dengan teman kerja yang telah 30 tahun lebih tua. Dengan semua informasi di tahun 1986, Hwang Ho berjuang menangkap pembunuh tersebut.
Setelah berhasil membuat si pembunuh mengaku bahwa telah membunuh sejak 30 tahun sebelumnya , Hwang Ho harus berpamitan untuk kembali ke masa 30 tahun yang lalu. Perpisahanlah yang paling emosional untuk disaksikan. Hiks.
***
Serial drama Korea yang juga bergenre thriller dan crime yang sedang dalam daftar tonton adalah Rugal. Sekalipun nuansa genre roman sangat terasa, ada jejak thriller dan crime di drama When the Camellia Blooms.
Namun, nilai yang terus muncul dari drama bergenre crime adalah sekalipun peristiwa kejahatan sudah berlangsung sangat lama, banyak detektif memilih tidak melupakan para korban juga keluarga mereka yang akan terus merasa kehilangan. Karena itu para detektif terus bertahan untuk terus menemukan petunjuk ke pelaku kejahatan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H