Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lewat Jendela

3 Juli 2020   23:43 Diperbarui: 4 Juli 2020   00:03 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari itu, lewat jendela, aku melihatmu melintas, mengendap-endap memasuki hariku.

 

Jendela yang terbuat dari kayu.

Memiliki empat bagian yang bisa dibuka.

Hari itu, lewat jendela, gerimis membuat jejak baru di tanah kering.

Hari itu, lewat jendela, seorang kanak-kanak memeluk hangat ibunya.

Jendela sederhana peninggalan waktu lampau.

Empat bagiannya serupa jantung.

Hari itu, lewat jendela, dedaunan kecoklatan melayang lembut.

Hari itu, lewat jendela, senyumku terlihat dunia.

Jendela...

Yang menjadi batas nyata antara duniaku dan dunia luar.

Lewat jendela saja..

...aku menyaksikan dunia berjalan dalam warna warni pastel yang sangat lembut.

...aku menyaksikan semesta berjingkat dalam aroma campuran gulali dan stroberi yang memerangkap udara.

...aku menyaksikan hujan bintang justru memercik ujung hitam dan memancar cahaya.

Lewat jendela... Hanya lewat jendela!

-catatan dari kotaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun