Apakah perasaan yang mempengaruhi pikiran ? Atau pikiran yang membentuk rasa dalam hidup? Ataukah pengetahuan menolong manusia mengenali setiap perasaan yang mewujud dalam kristalisasi pikiran yang berisi perenungan tentang hidup secara terus menerus?Â
Eksistensi Rasa adalah novel ke -6 dari Farah Hidayati ini terbit tahun 2015 dengan 248 halaman. Rupanya sebelum Eksistensi Rasa, ada Konstelasi Rindu. Dan, ketika buku ini sudah hampir selesai baca, barulah terlihat olehku tulisan kecil di bagian bawah sebelah kanan judul.
Buku ini menceritakan semua perasaan yang timbul ketika menghadapi ragam peristiwa dalam kehidupan si tokoh utama dan atau perasaan yang timbul ketika menyaksikan apa yang dialami teman terdekat.
Adalah Devin Jelaga Osman, Djo, mahasiswa arsitektur yang diadopsi Miranda Osman sejak lahir. Ibu kandung Djo melahirkan Djo ketika kandungan berusia 7 bulan karena keadaan darurat. Gunung Merapi meletus saat itu. Dan ibu Djo telah tertimpa bangunan. Upaya menyelamatkan bayinya harus segera dilakukan karena sang ibu telah meninggal. Tidak ada kandung yang tersisa milik Djo. Yang dimilikinya hanyalah Miranda, ibunya; pamannya, yang adalah dokter tulang; dan kakeknya. Keluarganya mengetahui bahwa Djo adalah seorang gay dan tetap mengasihi Djo apa adanya.
Karib Djo adalah Rindu Vanila, juga mahasiswa arsitektur, yang menjalin hubungan jarak jauh dengan Langit yang sedang melanjutkan study di Jepang. Rindu mengalami pasang surut perasaan ketika sang ayah memutuskan menikah lagi dengan seorang wanita yang berusia setahun di atasnya setelah ibu Rindu meninggal.
Rindu dan Djo memiliki lingkar komunitas yang sama karena belajar di kampus yang sama dan tinggal di tempat kos nya sama. Sehingga ketika akhirnya Rindu menjadi asisten pak Musa, dosen mereka, untuk mendampingi Ezra, alumni kampus, yang telah menjadi asisten dosen selama beberapa waktu, Djo pun menjadi lebih dekat dengan Ezra dan pak Musa.
Lewat kartu pos yang tidak sengaja ditemukan oleh Djo di mobil Ezra ketika menemani Rindu yang sedang berbelanja kebutuhan mengajar pak Musa, jalan hidup Musa dan Djo pun menemukan bentuknya. Setahun sebelumnya, Djo menerima kartu pos yang sama selama beberapa waktu.
Musa adalah teman Sandi Ying, ayah kandung Djo. Musa mencintai Sandi teramat mendalam. Namun Sandi mencintai orang lain, ibu Djo. Sandi mendorong Musa untuk menempuh pendidikan ke Jepang. Setelah 3 tahun, Musa kembali dan mendapati kenyataan Sandi telah menikah. Dalam keadaan terluka, Musa melarikan mobil dengan kecepatan tinggi dan mengalami kecelakaan.
Jalinan kisah yang sangat memikat. Terlebih lagi aliran perasaan yang timbul yang diungkapkan secara lugas dan jujur. Ketika ketidakmengertian pada diri sendiri menjadi hal yang menolong si tokoh melihat secara jelas perasaan apa saja yang mewarnai hatinya pada saat-saat tertentu.
What's on my thought?
1. Nama yang tak biasa