Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Memangnya Kenapa Kalau Mulai Menulis di Usia 40?

2 Juni 2020   17:35 Diperbarui: 2 Juni 2020   17:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menatapnya tak percaya. Ternyata, momen untuk memintaku menulis selalu tersedia untuk Ria.

"Telah tiba waktu untuk menulis."

Aku menatap Ria dengan tatapan nanar. Nyaris kulihat adalah Ria dan Ratih menjadi dua.

"Kau membuatnya seolah-olah aku saat ini sedang berada di kawah candradimuka. Menuntut ilmu dalam waktu yang sangat panjang, melelahkan dan membuat jengkel. Dan telah tiba waktuku untuk turun gunung dan bertemu dengan pendekar lain."

"Tepat sekali!" sahut Ria penuh kemenangan.

***

Maka aku mulai menulis di sosial media. Mengusahakan ada bahan untuk ditulis setidaknya satu untuk sehari. Apa saja bisa dijadikan bahan tulisan, termasuk es dawet kesukaanku. Ratih tidak pernah menyangka bahwa es dawet adalah salah satu minuman tradisional kesukaanku selain bubur sumsum.

Ria dan Ratih jelas paling kegirangan ketika upaya menarik perhatian Nathan ini aku lakukan. Ria dan Ratih tentu senang aku jatuh cinta. Namun, kegirangan terbesar mereka tentu saja adalah dengan kesadaranku sendiri aku menulis untuk dibaca yang lain. Kegiatan yang selama berabad-abad telah mereka tunggu supaya aku segera lakukan. Pada saat penantian tersebut zaman es pun berlalu... Hahahaha...

Beberapa teman yang cukup dekat mengomentari tulisanku juga merespon dengan sangat baik. Beberapa yang terdekat bahkan menelpon hanya untuk mengatakan bahwa mereka tidak menyangka aku ada bakat menulis karena kebiasaanku yang kocak dan biasa saja. Entah apa maksud mereka dengan biasa saja itu.

Namun itu tidak berlangsung lama.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun