Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Hidup sedang Tidak Ramah

10 Mei 2020   22:33 Diperbarui: 10 Mei 2020   22:25 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa hidup tak ramah bagi sebagian orang.

Tidak ada seorang pun mencatatnya.

Namun, setiap orang mengetahui peristiwa ini akan berulang di waktu mendatang.

Di lima penjuru mata angin,

Peristiwa seperti ini datang dan pergi setiap waktu.

Seorang pengendara, tak sengaja menabrak pejalan kaki yang berjalan lambat di tepi jalan raya.

Tak lama kemudian, si pejalan kaki harus menggung sakit selama bertahun-tahun kemudian.

Jatuh cinta mendalam sampai ke dasar palung laut.

..namun kelamnya permukaan di bawah sana,

justru meninggalkan air mata yang menganak..

Sepasang suami istri yang menantikan anak datang ke dalam pernikahan mereka. Telah mendatangi banyak tempat

..juga demi mendiamkan komentar dan saran tak berperasaan lain.

Pribadi-pribadi menyenangkan yang sedang menunggu pasangan hidup mereka,

Menjadi kelelahan ketika musim-musim kehidupan melewati usia mereka...

...sembari menyalahkan diri sendiri tanpa sanggup lagi tersenyum pada dunia.

Lingkungan yang masih tidak siap menerima keberadaan orang-orang cacat,

menganggap mereka berasal dari galaksi lain yang hanya mampir di sini,

sebelum melanjutkan perjalanan menuju galaksi asal mereka.

Berada dalam perseteruan yang tidak diharapkan,

terjebak tanpa tahu arah keluar dan petunjuk jalan,

dan berakhir menjadi pecundang yang paling tidak diharapkan.

.

.

.

Ketahuilah..

..bahwa hidup tidak ramah untuk sebagian orang.

- catatan dari kotaku

2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun