Banyak buku psikologi berkata bahwa anak-anak lelaki secara emosional lebih dekat pada ibunya ketimbang ayahnya. Champ juga demikian. Namun, Sofia selalu menolongku sehingga Champ bisa dekat secara emosional juga denganku. Ayahnya. Sofia selalu merencanakan kegiatan yang akan kami berdua lakukan. Aku juga. Namun, Sofia memiliki banyak ide tentang apa saja yang bisa dilakukan antara ayah dan anak lelakinya. Dalam hal ini, aku dan anak lelakiku.
"Champ..."
"Ayah mencintai ibumu. Sangat."
"Ibumu adalah teman hidup yang istimewa bagi ayah. Ibumu senantiasa menjadi sahabat bagi ayah. Terutama di dalam perjalanan hidup ayah."
"Ayah berdoa semoga cinta dan hormatmu pada ibumu akan terus menjadi kesukaanmu."
Terngiang olehku perkataan seseorang.
"Jika engkau ingin anak lelakimu menghormati ibunya dan menyayangi saudara perempuannya, engkau harus mengajarkan caranya kepada anakmu."
"Tetapkan standarnya. Lalu tunjukkan."
"Pelajaran hidup itu akan melekat dalam pikirannya dan senantiasa termeterai dalam hidupnya."
"Champ.."
"Selepas ayah, kaulah kelak yang akan menjaga ibu, kakak dan Ragil."
"Sayangi mereka. Sekalipun terkadang kau tidak memahami cara pikir mereka."
***