Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tertawalah, Carilah Alasan untuk Tertawa

1 November 2019   23:03 Diperbarui: 1 November 2019   23:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada banyak hal yang akan menyempitkan hatimu,

Ada banyak kata yang akan tikam hatimu,

...dan luka hatimu memunculkan tangis di sudut matamu.

Ada banyak pribadi yang melintas di hidupmu dan dengan mudahnya menghakimi dan tidak peduli perasaanmu.

Ada pribadi-pribadi arogan yang merasa lucu jika menghinamu dan menilai fisikmu secara sepihak.

...dan luka hatimu makin panjang.

Ada beragam penolakan yang belum bisa kau hadapi dengan baik dan elegan.

Ada banyak ketidaksetujuan dan ketidaksepakatan yang belum bisa kau antisipati dengan manis dan dinamis.

...dan luka hatimu semakin dalam.

Ada saudara yang mengaku kerabatmu, namun tidak tahu bagaimana berteman denganmu. Ada teman yang mengaku dekat, namun selalu mentertawakan kegugupanmu. Ada kawan yang mengaku sahabat, namun mencari celah untuk membuatmu selalu merasa bersalah.

Wahai, sayangku...

Dunia berlari sangat cepat...

Tidak akan ada yang sempat duduk dan menghiburmu.

Bahkan, awan-awanpun bergegas meninggalkan tempatnya muncul

Maka, carilah alasan untuk tertawa.

Maka, carilah teman untuk tertawa.

Wahai, sayangku...

Setiap orang bergerak seiring dengan cepatnya dunia..

Pun sekejap dunia tak sudi menoleh ke arahmu.

Bahkan aliran sungaipun meninggalkan tempat yang dilaluinya.

Maka, carilah alasan untuk tertawa.

Maka, carilah teman untuk tertawa.

Kau harus melakukannya untuk dirimu sendiri.

Tertawalah, carilah selalu alasan untuk tertawa......dan menjadi terhibur karenanya.

- RS

1 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun