Bukan. Tepatnya, ketika anak-anak sudah tidak menggemaskan lagi. Pernyataan itu menggema di pikiranku.
Beberapa waktu yang lalu, kami sedang berkumpul di sebuah gedung untuk latihan bersama dengan anak-anak untuk persiapan penampilan anak-anak.
Salah seorang siswaku mendekatiku dan berkata, "Ketika anak-anak kindy hanya berdiri di panggung dan tidak melakukan apa pun, semua orangtua akan berkata 'Oh, sungguh menggemaskan'. Namun, jika kami yang berada di panggung, namun tidak melakukan apa pun mereka tidak akan mengatakan hal yang sama. Kenapa bisa begitu?"
Percakapan tersebut ditimpali sepakat oleh beberapa orang siswaku yang lain dan menanyakan hal yang sama. "Mengapa mereka tidak lagi menjadi tujuan pujian dari orang tua mereka?" adalah pertanyaan lain yang muncul.
Aku tidak mengatakan apa pun. Hanya tersenyum. Kami melanjutkan perhatian kami pada anak-anak kindy yang sedang berlatih di panggung yang jaraknya sekitar 10 meter dari kami.
Maka, hal-hal berikut muncul menjadi suatu kesadaran bagiku, yaitu:
1. Pengakuan
Anak-anak dalam usia berapapun sangat membutuhkan pengakuan dari orang-orang yang mereka sayangi. Terutama sekali orang tua mereka. Untuk anak-anak yang lebih muda, kata "menggemaskan" atau "cute" bisa digunakan. Namun, untuk anak-anak yang lebih besar dan atau sudah beranjak remaja, bisa menggunakan kata "cool" atau "keren".
2. Ekspresi kasih
Anak-anak sangat ingin menyenangkan hati orang yang mereka sayangi, termasuk orangtua. Mereka akan berlatih dan belajar sungguh-sungguh untuk bisa melihat senyum bangga di wajah orangtua mereka. Tepuk tangan dari orangtua sangat besar artinya bagi anak-anak. Tahukah kita bahwa ketika remaja tampil di atas panggung, reaksi orangtuanyalah yang akan diperhatikan lebih dulu dibandingkan reaksi orangtua temannya.
3. Penghargaan
Untuk mencapai hasil maksimal, anak-anak harus berlatih dalam rentang waktu tertentu dan melelahkan. Tentu akan sangat menghibur hati anak-anak jika orangtua mengucapkan kata-kata penghargaan seperti,"Kamu sudah berlatih sungguh-sungguh untuk hari ini. Terima kasih sudah berupaya menampilkan yang terbaik."
And so Sally can't wait. She knows it's too late as we're walking on by. Her soul slides away. "But don't look back in anger," I heard you say..
Lagu "Don't Look Back in Anger" nya Oasis bergema di gedung ini ketika siswa-siswaku tampil. Aku menyaksikan mereka dari tempat yang tidak ada satupun lampu yang menyorot kecuali yang berada di atas panggung. Tepukan tangan mereka mengiringi tempo pada kalimat-kalimat terakhir lagu tersebut sebelum mereka mengakhiri penampilan mereka.
Lalu......tepuk tangan meriah orangtua mereka bergema menggantikan tepuk tangan mereka. Senyum bangga terlihat jelas di wajah mereka ketika mereka menerima apresiasi tersebut.
Penampilan mereka tidak lagi menggemaskan. Penampilan mereka sungguh keren.
- catatan dari kotaku
Feb 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H