Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Aku Tidak Bisa Tidur (Part 2 of 3)

31 Maret 2019   12:37 Diperbarui: 31 Maret 2019   12:46 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mereka yang masih belum mendapatkan pekerjaan - karena dirumahkan perusahaan kemudian diputuskan hubungan kerja -  padahal hutang di warung sudah mulai menumpuk sejak dua minggu yang lalu, mereka yang masih belum mendapatkan pekerjaan padahal sudah lulus kuliah sejak 2 tahun yang lalu dan sudah puluhan surat lamaran dikirimkan. "Siapkanlah lagi lebih banyak surat lamaran. Pergilah lebih jauh dari biasanya. Semoga engkau beruntung besok."

Untuk mereka yang akan menempuh ujian keesokan harinya, entah ujian penerimaan mahasiswa baru atau ujian masuk instansi tertentu atau ujian mencari beasiswa. "Engkau tahu jika engkau sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, bersungguh-sungguh belajar dan menghabiskan malam-malam sebelumnya dengan membaca materi ujian lebih banyak. Percaya dirilah.  "

Untuk mereka yang akan menghadiri wawancara kerja untuk pertama kalinya keesokan harinya. Mereka yang gelisah dan terus bertanya-tanya apa sajakah pertayaan yang akan muncul dalam wawancara besok. "Selamat! Satu lagi tahapan hidup akan kau masuki. Semangat, ya.. Jika engkau tidak bisa menjawab dengan baik apa yang akan ditanyakan oleh pewawancara bahkan malah tidak bisa menjawabnya sama sekali, tidak apa-apa. Untuk segala sesuatu di dunia ini selalu ada pertama kali di dalam hidup."

Untuk mereka yang masih belum mendapatkan pasangan hidup padahal berjilid-jilid permohonan sudah disampaikan kepada pemilik kehidupan. Mereka yang resah dan gelisah karena jam biologis, mereka yang gundah dan gulana karena waktu terus bergerak maju tanpa perasaan. "Engkau tahu bahwa engkau sangat layak dikasihi dan engkau pun bisa mengasihi. Jangan habiskan waktumu dengan bermuram durja. Bersenang-senanglah. Nikmati hobimu. Bertemanlah sungguh-sungguh. Entah esok, entah lusa, diantara hobimu engkau akan bertemu sahabat sejati. Entah esok, entah lusa, salah satu dari antara teman-temanmu akan menjadi kekasih hatimu."

 Untuk mereka yang harus meninggalkan kota kelahiran untuk menempuh pendidikan di tempat yang jauh. "Pergilah! Pergilah untuk masa depan yang lebih baik. Engkau akan selalu punya alasan untuk pulang karena semua yang kau rindukan ada di sini."

Untuk mereka yang ingin menyatakan cinta, yang hendak melamar kekasih hati keesokan hari. Mereka yang gugup jika berhadapan muka dengan muka dengan sang pujaan hati dan cemas justru tidak ada satupun kata keluar dari bibir mereka. "Cintamu akan menguatkan kakimu untuk tetap teguh dan tersenyum. Cinta kekasihmu menguatkan hatimu untuk tetap teguh dan tersenyum. Tidurlah!"

30 March 2019

-RS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun