Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Walau Aku Selingkuh Tapi Aku Punya Hati

17 Oktober 2023   20:53 Diperbarui: 18 Oktober 2023   04:52 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dorman adalah anak tunggal dari pasangan Bapak Suratman dan Ibu Sutin. Setelah lulus kuliah Dorman menikah dengan Riris gadis yang dicintainya sejak dibangku SMA dulu. Dorman sangat bahagia karena dapat hidup bersama dengan Riris perempuan asal Kalimantan Utara. Tahu  ini adalah tahun kedua belas pernikahan Dorman dan Riris. 

Tiba-tiba suara pintu pagar rumah terdengar "creekkk" disambut suara pintu ruang tamu "ngeekk"... "baru pulang.." kata Riris yang berpakaian daster warna ungu kepada suaminya Dorman. Sambil menjinjing sepatu kulitnya Dorman menjawab "iya.." ... dilewatinya Riris yang sedang duduk diruang tamu sambil nonton berita di TV.

Sehabis meletakan sepatunya, Dorman kembali melewati Riris tanpa berkata satu kata pun juga menuju kamar mereka di lantai 2. Riris tampak sebal, melihat Dorman yang terlihat dingin kepadanya. Sedangkan dilantai 2, Dorman asik mandi dengan bernyanyi kecil seakan memberikan pesan hatinya sedang bahagia. 

Mendengar Dorman yang mandi sambil bernyanyi; Riris merasa ada sesuatu dengan Dorman suaminya yang bekerja sebagai salah satu angkatan bersenjata di Indonesia itu, mengingat Dorman sangat dingin kepada Riris. 

Riris mencoba menerka-nerka ada apa dengan suami yang dinikahinya masa reformasi itu; sepengetahuan Riris, hubungannya tidak baik-baik saja sejak Dorman menemukan bukti pembayaran kartu kredit check in kamar disalah satu hotel atas nama Riris.

Riris mencoba mengingat kembali masa itu, tiba-tiba badan Riris  gemetar membayangkan bagaimana Dorman meluapkan amarahnya saat itu. Bayangan Dorman marah jelas sekali di otak riris.. apa ini.. apa ini!!!" Kata Dorman menyodorkan slip kartu kredit kemuka Riris; "apa bang?..saya tidak mengerti maksud kamu bang.. sabar dulu.. kenapa marah.." jawab Riris dengan suara gemetar dan takut.

"Halah... jangan bohong kamu! Kamu selingkuh kan.. kamu ML kan dengan laki-laki itu! Ini bukti slip nya kamu check in!" Kata Dorman dengan suara yang lebih kencang; "check in apa? Jangan nuduh donk bang! Jawab Riris lagi menimpali perkataan Dorman. Dorman semakin marah dan membanting barang-barang didekatnya sambil berkata keras.

Riris yang tidak mau dituduh lanjut membela diri dengan berkata "jangan nuduh ya Bang, kamu marah karena kamu ingin menutupi kelakuan kamu kan diluar sana!" Tegas Riris; mendengar hal tersebut, Dorman semakin marah, dan langsung mengangkat tangannya seolah ingin melepaskan tamparan ke Riris istrinya.

Kagetnya Riris melihat reaksi Dorman saat itu; dengan gemetar riris memperlihatkan bukti-bukti   percakapan dan foto kebersamaan Dorman dengan berbagai perempuan dalam bentuk cetakan kertas kepada Dorman sambil berkata dengan suara tegas.."kamu yang bohong!" "Silahkan kamu selingkuh dengan wanita siapapun diluar sana, tapi ingat jangan menuduh aku selingkuh!" Dorman semakin marah, tanpa melihat kertas yang diberikan oleh Riris ibu dari anaknya, Dorman langsung mengambil HPnya dan menyuruh Riris untuk membukanya untuk mempertegas bahwa Dirinya tidak selingkuh.

Dengan cepat Riris mengambil HP yang diberikan dan membuka applikasi WA. Tiba-tiba saja pesan singkat masuk ke HP Dorman tertulis "sudah sampai rumah Love?" Hancurlah hati Riris saat itu, dengan suara gemetar Riris mengembalikan HP Dorman dan berkata "tuh ada pesan untukmu Bang! Entah dari siapa yang pasti dia memanggilmu Love"..diberikannya hp berwarna silver itu kepada Dorman; kaget kaget Dorman sangat kaget; muka Dorman pucat seperti maling ketangkap basah.

Sambil menunduk Dorman melihat pesan singkat itu, dan langsung menghapusnya; Dorman langsung menarik tangan Riris dan berkata itu hanya teman. Riris mencoba menahan air mata amarahnya saat tangannya disentuh Dorman. Dorman mencoba berbicara pelan kepada Riris "ris.. aku tidak mau ada orang lain diantara kita, dia bukan siapa-siapa hanya teman; dan aku juga tidak mau istri ku selingkuh dengan check in di hotel!, kamu harus tahu bahwa aku sangat mencintaimu, ris!"

Mendengar kata-kata itu, Riris memperlihatkan  foto yang lain yang menggambarkan Dorman sedang mengandeng tangan seorang perempuan berbaju merah sambil berjalan; tidak hanya itu Riris juga menunjukan foto mesra mereka berdua sambil merokok bersama diluar kota. Foto-foto tersebut diambil dari sosial media perempuan yang berkulit putih dan berbadan semok. 

Dengan lembut Riris berkata "kalau kamu selingkuh mengapa saya tidak?" sontak Dorman marah dan merasa terhina. Dengan suara lenting Dorman berkata kepada Riris "Ok kalau itu keputusanmu.. jangan sentuh aku lagi - jijik aku sama kamu!.. besok saya akan ke kantormu melaporkan kamu selingkuh agar kamu dikeluarkan dari kantor" muka Dorman merah sekali seperti terbakar, napasnya cepat dan terenggah-enggah menahan emosinya. 

Mendengar amarah Dorman, Riris diam dan meninggalkan Dorman menuju kamar anak semata wayang itu untuk melepas amarah, kesal dan semua rasa dari kejadian itu..

Tiba-Tiba Riris tersentak kaget seolah-olah baru saja keluar dari ruang gelap ketika mendengar namanya dipanggil "ris..ris.." ternyata Riris baru saja bengong .. dengan suara lembut menjawab "apa?" Dorman menjawab "anak kita dimana? Sudah tidur? Aku belikan ipad buatnya" Riris menjawab "putro sudah tidur! Letakan saja dimeja belajarnya itu" lalu Dorman menuju meja belajar yang berwarna putih itu dan meletakan ipadnya. "Ok, aku istirahat dulu ya. Besok aku harus Tugas ke Papua soalnya" kata Dorman sambil naik ke lantai 2 menuju kamarnya. "Iya" jawab Riris singkat dan dingin. kemudian riris menatap punggung Dorman yang menuju ke lantai 2, sambil berkata dalam hati "bang Sudah 6 Tahun kita tidak tidur bersama.. berapa lama lagi menantimu untuk Tidak selingkuh".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun