Mendengar kata-kata itu, Riris memperlihatkan  foto yang lain yang menggambarkan Dorman sedang mengandeng tangan seorang perempuan berbaju merah sambil berjalan; tidak hanya itu Riris juga menunjukan foto mesra mereka berdua sambil merokok bersama diluar kota. Foto-foto tersebut diambil dari sosial media perempuan yang berkulit putih dan berbadan semok.Â
Dengan lembut Riris berkata "kalau kamu selingkuh mengapa saya tidak?" sontak Dorman marah dan merasa terhina. Dengan suara lenting Dorman berkata kepada Riris "Ok kalau itu keputusanmu.. jangan sentuh aku lagi - jijik aku sama kamu!.. besok saya akan ke kantormu melaporkan kamu selingkuh agar kamu dikeluarkan dari kantor" muka Dorman merah sekali seperti terbakar, napasnya cepat dan terenggah-enggah menahan emosinya.Â
Mendengar amarah Dorman, Riris diam dan meninggalkan Dorman menuju kamar anak semata wayang itu untuk melepas amarah, kesal dan semua rasa dari kejadian itu..
Tiba-Tiba Riris tersentak kaget seolah-olah baru saja keluar dari ruang gelap ketika mendengar namanya dipanggil "ris..ris.." ternyata Riris baru saja bengong .. dengan suara lembut menjawab "apa?" Dorman menjawab "anak kita dimana? Sudah tidur? Aku belikan ipad buatnya" Riris menjawab "putro sudah tidur! Letakan saja dimeja belajarnya itu" lalu Dorman menuju meja belajar yang berwarna putih itu dan meletakan ipadnya. "Ok, aku istirahat dulu ya. Besok aku harus Tugas ke Papua soalnya" kata Dorman sambil naik ke lantai 2 menuju kamarnya. "Iya" jawab Riris singkat dan dingin. kemudian riris menatap punggung Dorman yang menuju ke lantai 2, sambil berkata dalam hati "bang Sudah 6 Tahun kita tidak tidur bersama.. berapa lama lagi menantimu untuk Tidak selingkuh".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H